Renungan Harian Remaja Efesus 1: 3-14. Ketika rasul Paulus menyadari bahwa dirinya dipanggil Allah, maka ia pun menjadi saksi pribadi bagi orang-orang pada zamannya. Bagi kita tentunya tidaklah sulit bila dibandingkan dengannya. Yang beda hanyalah waktu dan keadaan. Namun kasus yang terjadi tidaklah berbeda terlalu jauh. Di dalam kampus, sekolah, tempat di mana kita bekerja, kita dapat menjadi saksi Kristus. Ternyata hal ini memerlukan pertahanan kuat dari diri kita agar tahan menghadapi cemoohan dan godaan orang-orang yang berada di sekitar kita.
Kesaksian Pribadi
Dalam kehidupan kita sehari-hari, banyak sekali yang menanti sentuhan Allah lewat sesuatu yang kita lakukan. Dahulu kita tidak berbeda dengan orang-orang yang berada di sekeliling kita. Namun sejak kita menerima Dia sebagai Tuhan dan Juru selamat, kita menjadi saksi Kristus dalam lingkungan hidup sehari-hari. Rasul Paulus menyadari apa yang dilakukannya saat menganiaya orang-orang percaya di Damsyik. Namun Tuhan memanggilnya. Ia menjadi seorang rasul khusus. Hasilnya, buah karyanya dapat dinikmati sampai kini. Tulisan-tulisan khasnya sungguh-sungguh menunjukkan suatu perubahan besar dalam diri seorang Saulus. Perubahan yang mencolok terjadi karena Roh Kudus hidup dalam diri Paulus, sehingga ia mengabarkan dan mengajarkan tentang semua pesan Tuhan.
Saudara yang terkasih, betapa pentingnya memiliki kesaksian pribadi di masa muda kita saat ini. Ini menjadi tugas dan tanggung jawab kita! Memang tugas yang kita miliki sebenarnya merupakan tugas yang sangat penting dan mulia, walaupun tidak nampak secara jelas. Tugas yang kita miliki sudah sesuai dengan bagaimana Allah memanggil kita pada awalnya. Nah, bersaksilah secara pribadi dan mintalah kekuatan Roh Kudus, sehingga Allah akan dimuliakan dalam kerajaan di bumi ini. Alangkah bahagia dan senangnya jika suatu kali kita menikmati janji termula yang Dia telah janjikan. Kita akan menikmati panorama sorga yang indah. Kita akan melihat-lihat kokohnya pembatas antara surga dan neraka, namun semua itu akan kita nikmati jika kita mau bersaksi pribadi. (PRY – Renungan Harian Remaja Efesus 1: 3-14)