Renungan Harian Remaja 2 Timotius 4: 1-8. Tahun 2005 pelayanan saya di Sekolah Minggu sudah menginjak tiga belas tahun. Banyak perubahan-perubahan yang terjadi, khususnya rekan kerja pelayanan saya. Teman-teman saya adalah anak-anak muda yang terbeban melayani anak-anak kecil. Setiap minggu mereka sudah mulai diberi tugas untuk membantu mengajar. Suatu kali salah seorang di antara teman saya bersaksi. Dia katakan bahwa teman-temannya di kampus banyak yang menggunakan waktunya untuk berbuat sesuatu hal negatif. Mereka terlibat dalam narkoba, diskotik, seks bebas, dan lain-lain. Itulah yang menyebabkan masa depan mereka hancur. Namun teman saya bersyukur karena dia nggak terpengaruh dengan jalan mereka. Dia memilih hidupnya untuk melayani sekolah Minggu.

Mumpung Muda

Berapa banyak anak muda khususnya anak-anak Tuhan yang hidupnya nggak mau dipakai Tuhan? Mereka lebih menjalani apa yang sudah menjadi pilihan mereka sendiri, yaitu sesuatu yang bertentangan dengan firman Tuhan. Nggak mau melayani Tuhan dengan alasan belum siap dan masih terlalu muda. Sangat disayangkan kalo mereka berpikir seperti itu. Mereka tidak menghargai hidupnya, padahal Tuhan sudah memilih dan menetapkan mereka.

Sobat, apakah kita mesti tunggu tua baru kita mau melayani Tuhan. Masakan kita mau jadi seorang ‘pengangguran’ di usia kita yang muda belia ini? Masakan kita harus membuang waktu kita dengan percuma begitu saja? Mengapa masa muda kita tidak dipergunakan untuk berbuat sesuatu untuk Tuhan? Mari gunakan waktu ini untuk melayani Tuhan! Dia sudah memberi talenta dan karunia buat kita. Sungguh, alangkah indahnya jika kita menyerahkan masa muda kita untuk berbuat positif bagi Tuhan. Layani Dia dengan talenta yang kita miliki, mungkin itu bermain musik, menyanyi, mengajar, dan lain-lain. Tidak semua orang diberi kesempatan untuk melayani. Saat ini, apa yang sudah kita perbuat untuk Tuhan? Adakah kita terbeban untuk pekerjaan Tuhan? Ayo kerja buat Tuhan! (EEL – Renungan Harian Remaja 2 Timotius 4: 1-8)