Renungan Harian Remaja 1 Korintus 1:1-3. Waktu main ke kampus kakak, saya sempat kaget dan bingung, Syalom! teriak seorang cewek ke arah kami yang berdiri di lorong kelas. Saya pikir dia sedang memanggil salah seorang dari kami yang sedang berkumpul. Tapi dalam hitungan detik dan hampir bersamaan, teman-teman yang ada disitu pun berteriak “Syalom!” Otomatis saya jadi bingung, kakak saya pun menjelaskan bahwa anak-anak disini terbiasa setiap kali bertemu, pasti saling bertegur sap dengan kata ini. Itu sudah tradisi mereka, tapi bukan basa basi lho… kelihatannya unik tapi luar biasa banget ya!
Gimana sikap kita setiap kali ketemu sama teman-teman disekolah, kampus, dan tempat lainnya? Apa kita cuek aja? Atau, kita mengucapkan kata yang sama namun hanya saat di gereja atau persekutuan dan saat membalas sapaan dari Pendeta?
Sebenarnya ini bukan hal baru kalau kita teliti firman Tuhan, ternyata kata ini sudah lama dipakai. Salah satu contohnya dicatat dalam ayat 3 “Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu”. Syalom memiliki arti damai sejahtera, dan rasul Paulus setiap kali berkunjung atau menulis surat selalu menggunakan kata ini sebagai pembuka atau penutup perjumpaan. Sebenarnya kalau kita mengucapkan kata ini setiap kali bertemu seseorang, itu artinya kita memberkati orang tersebut.
Mungkin kata ini tidak asing lagi bagi kita dan sudah sering kita gunakan, walau pun Cuma tulis surat. Mari kita ikuti teladan Paulus. Tiap bertemu saudara seiman dimana saja kita ber-say hello dengan kata Syalom. Jangan Cuma di gereja kita memberkati mereka, tapi kalau bertemu diluar seperti orang tidak kenal. Kalah dong sama “teman sepupu” yang tiap ketemu orang yang dikenalnya langsung memberkati orang tersebut dengan sapaannya yang berarti damai sejahtera bagi kamu. Mungkin awalnya kita kagok atau kaku dan kesulitan, tapi lama-lama pasti kita akan terbiasa dan selalu menyapa saudara-saudara kita dengan Syalom! [RHK – Renungan Kristen]