Renungan Harian Nehemia 6: 1-19 | Maju Tak Gentar. Berjuang itu pasti ada tantangan. Itulah yang dialami Arthur, seorang mahasiswa yang dulu pernah kami ajar di Mongolia. Keluarganya semua atheis di Rusia, dan ketika dia memutuskan untuk mengikut Yesus, jelas keluarganya menentang keras. Dia diolok-olok, bahkan pernah diancam untuk dibunuh. Tapi Arthur tidak mau menyerah. Dia memilih pergi ke negara yang lebih jauh dengan alasan lanjut kuliah. Puji Tuhan, dia diterima di salah satu universitas di Taiwan. Kini Arthur sudah bekerja, menikah, dan menjadi seorang Kristen yang radikal.
Maju Tak Gentar
Nehemia pun mengalami tantangan besar membangun kembali tembok Yerusalem. Banyak yang mencemooh. Bahkan dia ditakut-takuti, dijebak, diancam untuk dibunuh. Tapi Nehemia tidak gentar. Apa rahasianya? Pertama, jangan hiraukan cemooh dan ancaman orang. Memilih mendengarkan cemooh, kritik yang menjatuhkan, atau ejekan orang akan membuat mental kita down, dan iman kita pun dilemahkan. Kedua, lakukan dengan sekuat tenaga. Semakin dirintangi, Nehemia semakin berani mewujudkan mimpi. Inilah juga yang harus kita teladani.
Sudahkah kita bersikap seperti Nehemia ketika menemui rintangan yang sukar dan tantangan yang besar dalam kehidupan? Jangan langsung down! Jangan langsung patah arang! Tapi belajarlah memiliki hati yang tak mudah gentar. Cuek dengan cemoohan orang dan sekuat tenaga menyelesaikan apa yang Tuhan percayakan pada kita. Inilah cara terbaik untuk kita membungkam lawan-lawan kita! Lawanlah mereka dengan prestasi, bukan dengan cemoohan dan kata-kata keji! [Epha] (Renungan Harian Nehemia 6: 1-19 | Maju Tak Gentar)
Baca juga: Khotbah Kristen Yeremia 33:1-26 | Janji Pemulihan