Renungan Harian Matius 5: 43-48 | Belajar mengampuni. Bertahun-tahun lalu ketika aku berusia 7 tahun dan adikku berusia 3 tahun, aku menyaksikan sekelompok orang dewasa melakukan perundungan terhadap ibuku karena ia keturunan Jepang. Bahkan walau aku masih terlalu kecil memahami mengapa hal ini terjadi, aku merasa marah dan benci. Aku tahu bahwa seandainya ayahku di rumah, bukannya sedang tugas militer di luar negeri, orang-orang itu pasti tak akan berani berbuat begitu. Aku melihat ibuku menangis berulang kali saat ayahku pergi. Sulit bagiku untuk memahami mengapa kami, sebagai keluarga, harus menderita.
Aku butuh waktu untuk memahami bahwa sebagai orang Kristen, kita dipanggil untuk mengampuni mereka yang menyakiti kita atau orang-orang yang kita kasihi. Aku pikir salah satu hal tersulit yang diminta Allah untuk kita lakukan adalah : “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Mat. 5: 44), seperti yang Yesus lakukan di salib. Walaupun aku tak pernah melupakan peristiwa itu, aku telah mengampuni mereka atas tindakan buurk yang mereka lakukan. Bagiku, ini seperti luka menyakitkan yang telah sembuh, tetapi bekasnya terus menjadi pengingat mengenai apa yang telah terjadi. Kata-kata Yesus dan teladan-Nya mengajarkan banyak hal kepadaku tentang pengampunan. (Eileen Thrift).
baca juga: Renungan Harian Matius 6: 14-15 | Saya Mengampuni