Renungan Harian Matius 20: 16. Dalam perikop diatas diceritakan hal Kerajaan Sorga seumpama ; Tuan kebun anggur menyuruh orang bekerja di ladangnya, dengan kesepakatan di beri upah sedinar sehari. Kira-kira pukul 9 pagi, orang yang datang langsung bekerja jam itu juga. Kira-kira pukul 12 datang orang melamar kerja, langsung bekerja jam itu juga. Kira-kira pukul 3 petang ada pelamar kerja, langsung bekerja jam itu juga. Kira-kira pukul 5 petang ada pelamar kerja, langsung bekerja jam itu juga.
Kemudian pada malam hari, tuan pemilik kebun anggur memberikan upah kepada semua pekerja, masing-masing mendapat upah sedinar.
Pekerja yang bekerja mulai jam 9 pagi, bersungut-sungut kecewa kepada tuan pemilik kebun anggur, karena mereka yang bekerja mulai jam 5 petang di beri upah sama dengan yang bekerja mulai jam 9 pagi yaitu upah sedinar.
pelajaran menarik
Ada pelajaran menarik dari perumpamaan diatas bagi kita yang hidup dijaman sekarang ini:
Pertama:
Tuhan tidak memandang muka dan Tuhan tidak pandang bulu, bahwa Kerajaan Sorga terbuka untuk semua orang yang menanggapiNya.
Kedua:
Tidak ada jaminan bahwa orang yang sudah lama menjadi Kristen hidupnya berkenan kepada Tuhan. Hal ini ditunjukkan dengan orang yang sudah lama bekerja kecewa dan bersungut-sungut karena diupah sama dengan orang yang bekerja baru sebentar saja.
Ketiga:
Orang yang baru percaya kepada Tuhan, hidupnya bisa langsung berkenan kepada Tuhan. Ini dibuktikan dalam perumpamaan diatas, bahwa pekerja yang baru sebentar saja bekerja, diupah sama dengan pekerja yang sudah lama bekerja.
Keempat:
Yesus mengatakan bahwa yang dulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.
Dalam hal ini apakah Tuhan berlaku tidak adil? Sama sekali tidak, karena upah sudah disepakati bersama diberikan sedinar sehari.
Waktu yang lama menjadi Kristen, bukan jaminan orang tersebut memiliki hati yang melekat pada Tuhan, dan orang tersebut belum tentu memiliki iman yang sesuai dengan kehendak Tuhan.
Meskipun seseorang baru saja percaya Yesus, namun hati dan hidupnya melekat pada Yesus, orang itulah yang berkenan di hati Tuhan.
Jadi dalam hal ini bagi Tuhan, bukan kuantitas yang menjadi tolok ukur, tetapi kualitas hati dan kualitas iman.
Orang kalau masih mudah kecewa, mudah bersungut-sungut, mudah iri, mudah membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain, maka orang tersebut tidak memiliki kualitas hati dan kualitas iman yang berkenan kepada Tuhan. Hal itu dapat diibaratkan seperti pepatah nila setitik rusak susu sebelanga. Meksipun hidup lama tetapi sia-sia.
Tuhan rindu dengan orang yang suka bergaul karib dengan Dia. (Mazmur 25:14)
Tuhan tidak memandang kepada orang yang sudah lama mengikut Dia atau tidak.
Tetapi apa yang dikatakan Yesus berikut ini; “Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihanNya yang siang malam berseru kepadaNya? Dan adakah Dia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu; Dia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi jika Anak Manusia datang, adakah Dia mendapati iman di bumi.” (Lukas 18:7-8). Tuhan sangat rindu kepada orang-orang pilihannya yang siang-malam berseru-seru kepadaNya.
APLIKASI
- Apakah yang diinginkan Tuhan dari orang yang bekerja di kebun anggur-Nya?
- Anda termasuk yang manakah diantara para pekerja di kebun anggur?
KOMITMEN PRIBADI
Aku sadar bahwa persolaan Kerajaan Sorga bukanlah soal senior atau yunior dalam hal waktu, tetapi yang diinginkan Tuhan adalah kualitas hati dan iman.
DOA
Tuhan Yesus, mampukan kami, agar kami memiliki hati yang selalu melekat pada Tuhan. Amin.
Ditulis oleh: Natanael Agus Pratono