Renungan Harian Matius 14: 33. Salah satu gelar yang paling popular bagi Yesus di Alkitab adalah “Putra Allah”. Yesus mengklaim hal ini, murid-murid mempercayai hal ini, Rasul Paulus mengatakan hal ini, perwira Romawi pada peristiwa penyaliban mengakui hal ini, setan pun mengakui hal ini, dan Allah Bapa meneguhkan hal ini. Tidak ada yang dapat menolak bahwa Yesus adalah Putra Allah.
APAKAH ARTINYA?
Ketika Alkitab menunjukkan Yesus sebagai Putra Allah, ini adalah gelar yang selalu dimaksudkan untuk menyoroti Keilahian Yesus, tidak menyiratkan bahwa ia adalah “anak” Allah. Seperti dalam pembahasan beberapa hari kemarin, Yesus adalah Allah, bukanlah pribadi yang diciptakan. Ia setara dengan Allah Bapa dalam keilahian dan selalu ada. Yesus disebut sebagai Putra Allah, bukan karena Ia adalah keturunan Allah, karena Ia secara sempurna seperti Allah Bapa dalam seluruh atribut-Nya: kekudusan, kuasa, hikmat, kekekalan, dsb. Gelar “Putra Allah” juga berarti bahwa Yesus taat kepada Allah Bapa, dengan sukarela mengambil rupa sebagai seorang Hamba untuk datang
ke dunia. Ada begitu banyak ayat dalam Injil Yohanes yang mengatakan mengenai ini, seperti Yoh. 5:19; 8:28; 0:18; 12:49; 14:24; dan 15:10.
Seperti seorang putera yang taat dan tunduk kepada bapanya, Yesus dengan sukacita tunduk kepada rencana utama Allah bagi manusia. Ketika manusia berdosa melawan Allah, yang seharusnya dihukum, tetapi Allah mengutus Putra-Nya – Pribadi kedua dari Allah Tritunggal – untuk memenuhi rencana penyelamatan-Nya yang besar. Yesus dengan sukarela meninggalkan kemuliaan Surga untuk menjadi seorang manusia dan membayar harga untuk kejahatan manusia. Yesus memberikan diri-Nya, demi menyediakan kehidupan yang baru bagi manusia. Putra Allah sungguh layak ditinggikan!
LALU APA YANG HARUS DILAKUKAN?
Hari ini ambillah waktu untuk membaca Ibrani 1-2, untuk memahami mengenai keilahian Yesus (Jesus’ divine sonship)