Renungan Harian Matius 1: 18-24 | Menyerah Atas Hinaan. Dampak bullying tak bisa lagi disepelekan. Sejumlah kasus bunuh diri terjadi karena pelaku merasa tak kuat lagi di-bully. Contoh terbaru adalah kasus bunuh diri yang terjadi di Cardiff, Wales. Seorang ayah tiga anak nekat mengakhiri hidupnya karena diduga tak tahan di-bully terus-terusan. Dikutip dari Wales Online, pria bernama Builder Leon Jenkins (43) itu menyiarkan secara live detik-detik bunuh diri melalui aplikasi Paltalk. Sebuah forum buatan Amerika Serikat dengan jumlah pengguna sekitar 200 juta orang di seluruh dunia. Diduga Jenkins kerap di-bully melalui forum online tersebut. Polisi mengungkap salah satu pesan yang diterima Jenkins di malam sebelum dia melakukan aksi bunuh diri.
Menyerah Atas Hinaan
Hinaan secara terus menerus akan menumbuhkan perasaan akan harga diri yang tercemar. Ketika nama tercemar, bagi sebagian orang yang memiliki tingkat kekuatan psikologis yang tak terkontrol akan sangat mungkin melahirkan keputusan dan tindakan yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Itulah yang mungkin saja ada dalam benak Yusuf ketika mendapati Maria, tunangannya sudah mengandung sebelum mereka melakukan hubungan badan. Ketulusan cinta dan kebaikan hati Yusuf dicatat secara khusus oleh penulis Injil Matius tentu dengan maksud amat baik di balik rasa kekecewaan yang mendalam.
Kekecewaan akan menjadi bagian nyata dalam kehidupan berkeluarga. Ketulusan akan cinta kasih dan kedewasaan berpikirlah yang akan menentukan langkah berikutnya. Dalam hal ini, renungan hari ini menginspirasi setiap anggota keluarga untuk senantiasa memelihara ketulusan kasih sayang dan ketulusan kasih sayang dan perhatian satu dengan yang lainnya. Mem-bully dalam ranah bercanda pun harus menjadi perhatian khusus yang tidak boleh dipandang ringan. Dampak terburuk akan menimpa siapa saja, bukan hanya anak dan pihak istri. Laki-laki yang dipandang tangguh saja punya potensi besar akan membunuh dirinya sendiri bila terus di-bully. (Lukas) (Renungan Harian Matius 1: 18-24 | Menyerah Atas Hinaan)
Baca juga: Renungan Harian Efesus 5: 1-2 | Menjadi Pribadi Yang Penuh Kasih