Renungan Harian Lukas 6: 39-42 | Membantu Membenarkan. Jika kita perhatikan, saat ini ada banyak sekali artikel dan penyuluhan yang mulai menekankan pentingnya gizi pada seribu hari pertama anak, termasuk permberian ASI ekslusif. Selain dari segi kesehatan, pemberian ASI bisa diyakini dapat membuat perilaku anak lebih baik. Berdasarkan penelitian, anak yang diberi ASI cenderung lebih penurut dan terhindar dari berbagai perilaku negatif seperti berbohong, mencuri, gelisah dan hiperaktif. Demikian hasil penelitian yang ditulis Archives of Disease in Childhood, seperti dilansir dari Readers Digest.

Biasanya, seiring dengan bertambahnya usia, seseorang dituntut untuk menjadi dewasa sekaligus memberi teladan yang baik bagi mereka yang lebih muda, baik secara usia maupun pemikiran. Padahal, dalam bacaan malam ini, kita menjadi guru bila mampu “membetulkan” orang lain. Maksudnya, orang dapat menjadi “hakim” apabila dapat menilai dengan tepat. Yesus menyadarkan kalau ingin seperti itu, kita harus mendalami kenyataan itu bagi diri sendiri sebelum memberikannya kepada orang lain. Kita hanya mampu memberi apa yang menjadi miliki sendiri. Perumpamaan yang ditawarkan penulis kitab Lukas ini menyadarkan pentingnya melihat secara keseluruhan dan bukan sepintas jika kita ingin menuntun orang lain.

Malam ini, penting sekali kita menjalani hidup ini dengan tulus dan jujur, sekaligus menjauhkan kemunafikan. Munafik adalah sikap yang Tampak baik di luar, tetapi sesungguhnya di dalam batin terkandung kejahatan. Kondisi ini sedapat mungkin harus dihindari jika kita ingin dipakai Tuhan menjadi berkat bagi orang lain. Malam ini, sebelum kita beranjak tidur, mari refleksikan hidup kita dengan teladan Yesus Kristus sebagai Guru Agung kita yang sejatinya. Selamat Beristirahat! (alx)

baca juga: Renungan Harian Kejadian 1: 26-31 | Berani Keluar, Berani Melihat