Renungan Harian Kisah Rasul 25 | Ketika Pengadil Jadi Tidak Adil. Apa akibatnya bila di pengadilan justru terjadi ketidakadilan dan keputusan pengadilan dipengaruhi oleh agenda pribadi?
Ketika Pengadil Jadi Tidak Adil
Paulus pada waktu itu ditahan di Kaisarea, Fetus menjadi wali negeri. Pada saat Festus berkunjung ke Yerusalem, para imam dan ahli taurat mengajukan permintaan kiranya Paulus dibawa ke Yerusalem. Mereka meminta hal tersebut karena sudah ada rencana untuk membunuh Paulus di tengah jalan (ayat 1-3). Festus pada waktu itu tidak menyetujui permintaan dari para imam dan ahli taurat (ayat 4-5). Akan tetapi ternyata pendirian dari Festus berubah dalam hitungan hari karena dia ingin mengambil hati orang Yahudi, menyarankan Paulus untuk membela dirinya di Yerusalem (ayat 9-11).
Fetus sebagai seorang wali negeri yang harusnya memimpin dengan adil, tapi dia memiliki suatu agenda sendiri. Karena ingin mengambil hati orang Yahudi maka ditempat dimana seharusnya keadilan ditegakkan malah terjadi ketidakadilan.
Sebuah kesalahan fatal dan kebahayaan bila sebuah keputusan dipengadilan dipengaruhi oleh agenda pribadi dan desakan masyarakat atau oknum tertentu bukan berdasarkan fakta dan kebenaran.
Kadang tanpa sadar karena rasa sungkan atau karena ingin menyenangkan hati orang lain kita mengambil satu keputusan atau tindakan yang bertentangan dengan prinsip keadilan. Anak Tuhan harus tampil dan berani menyatakan kebenaran tanpa takut dan gentar, karena jika kebenaran tidak dinyatakan maka ketidakbenaran akan dianggap sebagai kebenaran.
Milikilah dan pastikan Anda memiliki hati yang takut akan Tuhan sehingga berani menyatakan kebenaran tanpa takut dan gentar. (Renungan Harian Kisah Rasul 25 | Ketika Pengadil Jadi Tidak Adil)
Baca juga: Khotbah Kristen Yeremia 23: 1-6 | Tuhan Gembala yang Adil