Renungan Harian Kejadian 47: 6-12 | Menikmati Anugerah Tuhan. Berbagai kejadian traumatis yang menyakitkan ataupun mengancam nyawa dapat menyebabkan seseorang mengalami trauma dan stres berat. Semua kenangan buruk pada masa lalu juga dapat terus menghantui dalam bentuk halusinasi atau mimpi buruk. Stress berkepanjangan ini, jika terus dibiarkan akan mengakibatkan adanya kecemasan tanpa henti. Sampai sati titik, keputusasaan karena merasa tak ada solusi lagi bagi masalahnya, bahkan dapat membuat seseorang kehilangan kendali dan melakukan hal-hal yang dapat mencelakakan dirinya dan orang lain.
Perjalanan hidup Yakub juga penuh dengan lika-liku. Dimulai dari pertengkarannya dengan Esau sehingga ia melarikan diri dan hidup sebagai pengembara. Yakub juga harus menanggung kesedihan cukup lama setelah kabar kematian Yusuf, anak kesayangannya, sampai kepadanya. Rasa lelah itu ia tumpahkan kepada Firaun ketika mereka terlibat dalam percakapan. Yakub behkan sempat menyebut bahwa tahun-tahun hidupnya sedikit dan buruk adanya, tanda tak ada kebahagian yang benar-benar dialami olehnya. Namun sebenarnya, dalam kesimpulan Yakub bahwa hidupnya terbilang “kurang berbahagia”, tetap ada campur hidupnya terbilang “kurang berbahagia”, tetap ada campur tangan dan pemeliharaan Allah dalam kehidupan Yakub dan keluarganya. Dikirim-Nya Yusuf ke Mesir adalah dalam rangka pemeliharaan Allah karena bencana kelaparan yang akan melanda seluruh bumi.
Sekiranya malam ini kita merasakan ketidakbahagiaan dalam hidup, datanglah kepada-Nya dan rasakanlah sentuhan tangah kasih-Nya. Mintalah agar Dia “membuka mata” kita sehingga kita dapat melihat anugerah-Nya yang selalu tersedia bagi mereka yang mengasihi-Nya. Biarlah dengan iman kita lanjutkan perjalanan hidup kita dalam anugerah dan penyertaan-Nya. (ksd)
baca juga: Khotbah Kristen Lukas 13: 1-5 | Berbuah, Di Dalam Anugerah