renungan-harian-kristen-terbaru-dan-terlengkap
Renungan Harian 2 Tim 1: 9

The Beatles pada awalnya bernama The Quarrymen di tahun 1957. Quarrymen adalah sebuah band skiffle (band dengan menggunakan alat-alat rumah tangga, yang saat itu sedang tren di Liverpool) yang beranggotakan Lennon dan teman-temannya di Quarry Bank Grammar School. Di tanggal 6 Juli 1957, Quarrymen tampil pada sebuah acara gereja di Gereja St. John, Woolton. Di acara inilah Lennon pertama kali bertemu dengan Paul McCartney, yang saat itu menonton penampilan Quarrymen. McCartney sangat kagum akan penampilan band tersebut, dan lalu menghampiri Quarrymen dibelakang panggung, ditemani temannya Ivan Vaughan yang juga teman Lennon. Tak lama kemudian, McCartney bergabung dengan Quarrymen. Lennon dan McCartney menjadi sangat dekat, dan sering terlihat bersama.

Kemudian, McCartney memperkenalkan temannya, George Harrison, yang setahun lebih muda daripadanya kepada Lennon. Harrison yang piawai bermain gitar pun berkeinginan bergabung dengan Quarrymen. Lennon, yang pada awalnya keberatan karena Harrison dinilai terlalu muda, akhirnya pun setuju setelah dibujuk McCartney.

Bergabungnya Harrison disusul oleh Stuart Sutcliffe, sahabat Lennon di Sekolah Seni, yang menjadi basis. Sutcliffe sebenarnya tidak dapat bermain bas, namun Lennon bersikeras untuk mengajaknya ikut dengan Quarrymen. Quarrymen pertama kali merekam suara mereka dalam lagu “That’ll be the Day”, lagu Buddy Holly, dan “In Spite of All The Danger”, sebuah instrumental karangan McCartney dan Harrison. Kedua lagu ini, bersama lagu-lagu yang belum dirilis sebelumnya, kemudian dirilis secara resmi di tahun 1994, lewat album The Beatles Anthology.

Di tahun 1966, akhirnya The Beatles memutuskan untuk berhenti mengadakan konser. Selain karena begitu ributnya penonton sehingga musik mereka menjadi tidak terdengar jelas, musik The Beatles juga telah menjadi amat berkembang sehingga tidak dapat dimainkan secara langsung dengan teknologi pertunjukan live di masa itu. Keputusan ini ditanggapi secara luas di dunia, yang menyaksikan kelanjutan band ini. Namun The Beatles menjawabnya dengan album Sgt. Pepper’s Lonely Hearts Club Band di tahun 1967, yang hingga kini masih diakui banyak kalangan sebagai salah satu album terbaik sepanjang masa.

Sungguh menakjubkan atas apa yang dicapai oleh dua pasang orang ini. Tapi ayat hari ini berkata ada yang jauh lebih daripada dua orang ini, Lennon dan McCartney yaitu rahmat dan iman yang dapat menyelamatkan jiwa manusia.

Apakah artinya?

Sebagaimana kita telah belajar kemarin, keselamatan hanya bisa didapat karena anugerah dari Tuhan. Tapi Allah, di dalam kebijaksanaan-Nya, menggabungkan antara iman dengan anugerah-Nya untuk menyelamatkan manusia yang berdosa melalui Yesus.

Keselamatan tidak mungkin terjadi tanpa keduanya. Ini adalah sebuah paket yang tidak bisa diganggu gugat. Meskipun dalam Efesus 2:8-9 berkata bahwa keselamatan adalah pemberian Allah dan bukan hasil pekerjaan kita. Tetap saja, kita masih memiliki peran. Anugerah Tuhan mengubah hati kita agar sadar bahwa kita membutuhkan penyelamat (Yer 24:7), dan iman merupakan ekspresi dari bahwa kita percaya pada Tuhan (Ibr 11:6). Inisiatif Allah (anugerah) digabung dengan respon kita (iman) menghasilkan sebuah keindahan, yaitu perubahan hidup!

Lalu apa yang harus dilakukan?

Baca Roma 3:20-26 dan Titus 3:4-7 mengenai rahmat Tuhan dan iman.

Tahukah anda?

Ketika John Lennon meninggal di tahun 1980, Paul McCartney masih menciptakan musik dan masih sering mempertunjukkannya.

Baca Juga Artikel Lainnya....