Renungan Harian 1 Timotius 6: 11-21 | Jangan Bersandar Harta!. SAUDARA, orang Yahudi berpandangan bahwa menjadi kaya merupakan tanda dari anugerah khusus Allah, dan mejjadi miskin adalah tanda dari ketidaksetiaan pada pihak orang yang bersangkutan dan ketidaksenangan pada Allah. Alkitab berkata yang berhubungan dengan roh-roh jahat. Karena kuasa roh jahat dikaitkan dengan barang milik, keinginan, akan kekayaan.
Jangan Bersandar Harta!
Yesus berkata bahwa kekayaan memiliki pera besar bagi seseorang untuk menolak keselamatan, karena kekayaan memberi rasa kenyamanan yang palsu serta menuntut kesetiaan penuh hati dari manusia. Seringkali orang kaya hidup seakan-akan mereka tidak memerlukan Allah. Dengan mengejar kekayaan, kehidupan rohani mereka menjadi terabaikan. Mereka dibawa ke dalam keinginan yang mencelakakan dan meninggalkan iman sejati. Padahal kekayaan sejati di dalam iman Kristen adalah iman dan kasih yang diwujudkan dalam penyangkalan diri. Kita tidak boleh berpegang erat terhadap kekayaan sebagai jaminan pribadi, tetapi harus menyerakan kekayaan kepada Tuhan. Orang Kristen harus setia mengelola kekayaan untuk kemuliaan nama-Nya, bukan untuk kesenangan pribadi.
SAUDARA, menjadi kaya tidaklah salah, tapi kekayaan tidak boleh mengalihkan fokus dan tujuan hidup kita. Kekayaan harus dikelola dengan setia. Muliakanlah Allah dengan harta yang kita punya. Jangan serakah dan mengukur segala sesuatunya dengan materi. Apakah artinya hidup tanpa Yesus? Satu saat harta akan habis karena itu mari kita cari kehendak Allah atas berkat-berkat-Nya, sehingga kita pun akan mendapatkan bagian dalam Kerajaan-Nya. (Irawan) (Renungan Harian 1 Timotius 6: 11-21 | Jangan Bersandar Harta!)
Baca juga: Renungan Harian 2 Timotius 3: 1-5 | Ibadah yang Penuh Kuasa