Renungan Harian 1 Timotius 1: 15. Misionaris, teologis, dan pendeta terhebat sepanjang sejarah awalnya adalah seorang pembunuh. Namanya adalah Saulus.
Suatu hari, Saulus sedang dalam perjalanan dari Yerusalem ke Damaskus, sebuah perjalanan 217 km, untuk menghabisi para Kristen di gereja di sana. Sebagai seorang Farisi (Filipi 3: 5) yang menolak Yesus sebagai Mesias, ia bertujuan membasmi orang-orang Kristen bagaikan serangga hama.
Saulus dengan sukarela membantu kematian Stefanus saat dirajam batu (Kisah Para Rasul 7: 58, 8: 1) dan kemudian menjadi semacam pemburu religius, melacak jarak yang jauh demi memenjarakan orang percaya lainnya (Kisah Para Rasul 26: 11) dan, apabila memungkinkan, mengeksekusi mereka (Kisah Para Rasul 26: 10).
Ia merupakan mimpi buruk semua orang Kristen. Ketika Saulus sedang dalam perjalanannya ke Damaskus, cahaya yang amat terang bersinar dari surga, membuat Saulus jatuh ke tanah dan menjadi buta oleh kemuliaan yang sempurna.
“Saulus!” panggil Yesus. “Mengapakah engkau menganiaya Aku?” “Siapakah Engkau, Tuhan?” tanya Saulus. “Akulah Yesus yang kauaniaya itu” jawab-Nya. “Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat” (Kisah Para Rasul 9: 3-6).
Ketika tiga hari kemudian Saulus disembuhkan dan kembali dapat melihat, ia sudah menjadi orang yang baru. Yesus mengubahkan hidupnya.
APAKAH ARTINYA?
Perubahan Saulus sangat radikal. Setelah perjumpaan Saulus dengan Yesus yang telah bangkit, Kisah Para Rasul 9: 20 berkata ia segera “memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.” Ia sekarang mengasihi Sang Juruselamat dan para pengikut-Nya, yang dahulu amat dia benci. Sebagai bagian dari pelayanannya bagi orang-orang kafir (orang-orang non-Yahudi), ia mengubah namanya menjadi versi bahasa Romawi, yaitu Paulus.
Yesus memiliki kuasa untuk mengubah hidup orang dengan radikal! Ia menyelamatkan mereka yang terlihat sudah tidak memiliki harapan. Meskipun Paulus mengaku-ngaku sendiri bahwa ia “yang paling berdosa” (ayat hari ini), ia menyadari bahwa “Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal” (1 Timotius 1: 16).
Perpindahan Paulus menjadi Kristen sungguh mengubah sejarah. Setelah Yesus memanggilnya keluar dari dosa dan kebutaan rohani, ia mendirikan gereja-gereja, menulis hampir separuh dari buku-buku di Perjanjian Baru, dan menyebarkan Injil ke seluruh dunia.
Sang Juruselamat yang secara radikal mengubahkan hidup Paulus juga dapat melakukan hal yang sama pada Anda!
LALU APA YANG HARUS DILAKUKAN?
Apakah terkadang Anda merasa seperti “orang yang paling berdosa”? Berdoalah pada Allah yang memberikan kemurahan dan anugerah kepada semua orang yang meminta kepada-Nya.
TAHUKAH ANDA?
Paulus setidaknya menempuh tiga kali perjalanan misi, menurut kitab Kisah Para Rasul.