Renungan Harian 1 Petrus 4: 7-11 | Hadirilah Seutuhnya. Hadir secara fisik memang penting, tetapi kalau hanya fisik yang hadir sedangkan pikiran “tidak hadir” mungkin kita sedang mencari masalah. Saat mengunjungi sebuah toko peralatan rumah tangga bersama istri, saya dibuat marah oelh penjaga toko yang asyik bermain games di HP-nya. Saat istri saya menanyakan harga tudung saji sambil menatap layar HP-nya ia menjawab, “Di situ kan ada harganya, Mbak. Dilihat dong!” Saya langsung memarahi dan menyuruhnya memanggil pemilik toko. Sontak dia ketakutan lalu meminta maaf.

Tuhan sangat menghargai sebuah hubungan, karena itu ada banyak perintah-Nya yang mengajarkan kita bagaimana cara berhubungan. Saat berinteraksi atau bertransaksi dengan orang lain, hargailah orang itu sebagai tanda kita memberikan layanan yang terbaik. Layanan yang lahir dari kasih yang sungguh-sungguh kepada orang lain (ay. 8). Kalau kita tersinggung dan sakit hati saat orang mengacuhkan atau meremehkan, hendaknya jangan lakukan hal itu kepada orang lain. Kalau kita diberi karunia tertentu dalam pekerjaan, pergunakanlah sebaik mungkin sehingga hasil pekerjaan kita memuaskan.buatlah orang sedang berinteraksi dengan kita merasa dikasihi dan dihargai karena kita melayani sepenuh hati.

Bagaimana dengan cara kita memperlakukan pembeli, rekan kerja, klien bisnis, pelanggan, atau pimpinan kita selama ini? Sudahkan kehadiran kita tak hanya secara fisik, tetapi ada kesungguhan hati yang kita bawa dalam interaksi tersebut? Mari kita belajar “hadir seutuhnya” dalam interaksi dengan sesama dan berhati-hatilah supaya pesona gadget tidak sampai membuat kita lalai dalam menghargai sesama, seperti pengalaman saya di atas! (rtg)

baca juga: Khotbah Kristen Filipi 2: 5-11 | Mengosongkan Diri, Merendahkan Hati