Renungan Harian 1 Petrus 1: 3-12 | Fajar Pengharapan. Salah satu hal yang berkesan bagi saya ketika berada di Gunung Bromo adalah kesempatan menyaksikan indahnya matahari terbut. Kemilau cahaya yang terpancar menawarkan kehangatan bagi siapa saja yang berada dalam jangkauannya, seolah membangkitkan kembali semangat untuk melanjutkan perjalanan hidup. Kesempatan berharga itu seakan meluruhkan seluruh kepenatan hidup, sekaligus menerbitkan pengharapan baru akan hidup yang lebih bermakna.
1 Petrus 1: 3-12 | Fajar Pengharapan
Demikian pula halnya dengan kebangkitan Yesus. Ia menjadi fajar pengharapan bagi kita yang percaya kepada-Nya (ay.3), yaitu yang menyangkut tentang keselamatan jiwa (ay.9). kebangkitan-Nya menjadi sumber kekuatan dan penghiburan yang mampu memberikan kehangantan kepada kita selama menjalani beratnya hidup di dunia. Kehangatan yang juga membuka peluang untuk mengecap keindahan kasih Tuhan yang mengandung janji : ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan (1 Kor. 15:43). Janji nan mulia itulah yang memampukan kita, sebagai orang-orang percaya, untuk dapat melanjutkan sisa perjalanan hidup hingga ayunan langkah kaki kita yang terakhir. Beban hidup pun jadi terasa lebih ringan.
Kebangkitan Yesus adalah dasar dari pengharapan kita untuk hidup kekal bersama dengan Dia. Saya percaya, hidup bermakna semacam ini dapat menjadi berkat bagi orang-orang yang merasa letih lesu dan berbeban berat. Kita dapat memulainya dengan membagikan kesaksian hidup dan senantiasa berdoa supaya mereka juga dapat merasakan pengharapan mulia yang berada dibalik kebangkitan Kristus. Tidak ada salahnya untuk dipraktikkan, bukan? (eml)