www.renunganhariankristen.com Jika anda ke Yerusalem sekarang, anda dapat melihat bahwa ada sisa reruntuhan bait Allah, tapi sudah tidak dalam bentuk bangunan.
Bait Allah yang kedua dibangun oleh orang-orang Yahudi yang datang dari pembuangan pada abad ke 6SM dan Herodes Agung merekonstrusi bait suci yang kedua secara besar-besaran pada tahun 20SM dan kemudian dihancurkan pada tahun 70M oleh pasukan Roma dan tidak pernah dibangun kembali. Dan sekarang ini bait Allah sudah menjadi kubah batu atau Dome of The Rock kuil bagi orang Muslim.
Tuhan tidak pernah berkeinginan agar manusia menyembah-Nya di dalam kuil buatan manusia selamanya. Buktinya adalah terbelahnya tirai bait Allah ketika Yesus mati.
Meskipun, bait Allah secara fisik memang bagus dan megah tapi tetap saja itu hanya sebuah simbol dari bait yang lebih besar yang akan datang. Ketika Yesus datang ke bumi, Dia adalah bait itu sendiri (Yoh 2:19). Sebagai Anak Domba Allah yang sepurna, Dia sudah memenuhi persyaratan dari sistem pengorbanan yang ada di Perjanjian Lama dan membuat gedung bait Allah “tidak terpakai” lagi.
Tapi semenjak Yesus naik ke sorga, siapakah yang mempresentasikan bait Allah lagi? Orang-orang Kristen! Sebagaimana ayat hari ini, orang percaya adalah bait Allah.
Apakah artinya?
Apakah anda orang yang percaya pada Yesus? Jika iya, mungkin anda bertanya-tanya, bagaimana bisa saya adalah bait Allah yang dibuat dari tumpukan batu? Itu pertanyaan yang sah-sah saja.
Ketika rasul Paulus berkata orang Kristen adalah “bait Allah” di dalam 1 Korintus, dia menggunakan bahasa figuratif atau kiasan. Contohnya seperti “badan orang itu ringan sekali seperti bulu” atau “wajahmu bagaikan rembulan yang bersinar di malam hari.” Ini merupakan bahasa secara tidak langsung untuk mengungkapkan maknanya.
Jika anda percaya pada Yesus, anda adalah bait Allah karena Roh Allah diam di dalam kamu. Ini adalah berita yang luar biasa! Daripada menaruh Roh-Nya di dalam sebuah bangunan, Allah memilih anda untuk menaruh Roh-Nya.
Menjadi bait Allah artinya kita harus hidup bagi Tuhan. Kita harus membawa tubuh kita agar menjadi persembahan bagi Tuhan (Roma 12:1). Kita harus menyembah-Nya dengan pikiran kita, mulut kita, mata, telinga, tangan, dan kaki kita. Hidup kita harus menunjukkan kemuliaan-Nya.
Bait Allah secara fisik memang sudah tidak ada, tapi ada kabar yang jauh lebih baik yaitu Roh Allah mendiami orang-orang percaya, termasuk anda!
Lalu apa yang harus dilakukan?
Renungkanlah ini: Roh Allah yang diam di dalam diri orang percaya adalah Roh yang sama yang aktif dalam penciptaan, yang memberikan Simson kekuatan (Hakim 15:14), turun pada saat Yesus di baptis (Yoh 1:32), yang memenuhi orang Kristen pada saat hari Pentakosta (Kis 2:4).
Tahukah anda?
Dalam 1 Petrus 2:4-6 dikatakan bahwa orang-orang Kristen adalah “batu hidup” dan Yesus adalah “batu penjuru”. Dia adalah dasar iman dan kehidupan spiritual orang Kristen.