Renungan-Anak-Sekolah-Minggu-20-Agustus-2019
Renungan-Anak-Sekolah-Minggu-20-Agustus-2019

Renungan Anak Matius 5: 38-39 | Tukang Balas

Renungan Anak Matius 5: 38-39 | Tukang Balas. Deni sedang asyik mewarnai dengan spidol di Sekolah Minggu. Entah kenapa, Deni tiba-tiba iseng mencoret tangan Budi. “Ih apa sih!” Sontak Budi kaget. Budi langsung mengambil spidol lain dan mencoret tangan Deni. “Lho kok kamu coret aku lebih panjang!” Deni protes tetapi Budi tidak menghiraukannya. Karena kesal, Deni melempar spidol ke Budi. Plak!

Spidolnya kena kepala Budi! Budi jadi geram, diambilnya spidol dan dipukul-pukulkannya ke Deni. Deni tak mau kalah dan terus membalas, jadilah mereka berkelahi. Kak Maria, sang guru Sekolah Minggu segera datang dan melerai mereka. “Deni, kamu ga suka kan dicoret-coret? Kalau begitu jangan usil mencoret Budi duluan,” nasihat Kak Maria kepada Deni. “Nah, kalau Budi, kakak tahu, Deni usil sama Budi. Tapi Budi bisa tidak membalas kan? Ingat ya, Tuhan Yesus mengajarkan untuk tidak melawan orang yang jahat. Ayo sekarang saling minta maaf,” Kak Maria melanjutkan.

Jagoan Kristus, Tuhan mengajarkan untuk memperlakukan orang lain sebagimana kita ingin diperlakukan. Kalau kamu tidak suka dijadikan korban usil, jangan suka usil. Ini tetap berlaku meskipun temanmu yang usil ke kamu duluan. Ingat, anak Tuhan harus terus berbuat baik dan hidup penuh kasih! (Renungan Anak Matius 5: 38-39 | Tukang Balas)

baca juga: Renungan Harian Amsal 3: 27-35 | Membalas Kebaikan

Leave a Reply