Renungan Harian 1 Petrus 2: 9-11 (Menikmati Layanan Prioritas) Malu dan sebal saya rasakan beberapa waktu lalu ketika ketka saya sedang antre untuk bertransaksi di bank. Banyak orang dengan sabar dan tertib dalam antrean yang begitu panjang ramai. Mereka menunggu giliran waktu untuk dilayani. Setelah menunggu dengan waktu yang cukup lama dan kebetulan antrean di depan saya sudah kosong, saya dengan penuh percaya diri melangkahkan kaki menuju petugas teller untuk segera dilayani. Namun, ternyata saya dihentikan petugas bank dan mempersilakan saya untuk menunggu sebentar karena petugas teller hendak melayani seseorang yang baru saja datang dan tanpa menunggu antrean. Seseorang yang sedang dilayani tersebut adalah nasabah prioritas.
Menikmati Layanan Prioritas
Seperti kisah saya yang memalukan dan menyebalkan ini, sesungguhnya banyak orang Kristen tidak menyadari bahwa keberadaannya di muka bumi ini sangat berbeda dari orang-orang dunia pada umumnya. Kita layak menerima dan menikmati fasilitas sebagai orang istimewa di mata Tuhan, bahkan lebih dari sekedar dari layanan prioritas.
Kita tidak perlu mengantre dalam barisan orang-orang yang belum mengenal Tuhan, bahkan Tuhan sendiri telah menyediakan tempat terbaik untuk kita yang rindu datang kepada-Nya. Kalau begitu, untuk apakah Tuhan memiliki kita? Dia memilih kita dengan tujuan untuk pengudusan. Artinya kit aini dikhususkan dan dipisahkan dari dunia (Yer 1: 5).
Karena itu, selidiki hati kita, layakkah kita menerima hak istimewa yang Tuhan berikan untuk kita? Pastikan bahwa kita adalah umat prioritas Allah yang siap menerima berkat dan segala kemudahan yang Tuhan berikan karena kita adalah bangsa pilihan, imamat Rajani, umat Allah yang kudus. (rut)