Renungan Harian Keluaran 12: 29-42 (Upah Yang Pantas). Ribuan buruh dari sejumlah serikat pekerja Rmelakukan konvoi kendaraan di sepanjang Jalan Raya Daan Mogot, Tangerang, Banten. Ketika berhenti di persimpangan yang menghubungkan Tangerang dengan Bandara Soekarno Hatta dan Jakarta, konvoi itu berhenti dan menggelar orasi di badan jalan dan menyampaikan tuntutan kenaikan Upah Minimun Pekerja. Para pekerja ini mengancam akan menggelar orasi dan mogok kerja jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. Akibatnya arus lalu lintas macet dan akses menuju Bandara lumpuh. Aksi ini dipicu oleh lambannya dewan pengupahan menetapkan upah minimum.
Upah Yang Pantas
Berbeda dengan para buruh di atas yang ber- demo tanpa hasil, bangsa Israel yang diperbudak selama ratusan tahun oleh orang-orang Mesir justru tanpa berdemo dan berorasi mendapat upah yang mereka tuntut. Bahkan, dengan murah hati orang- orang Mesir itu memberi barang-barang emas, perak, dan kain-kain, kepada bangsa Israel. Hal ini bisa terjadi tentu bukan karena banyaknya jumlah bangsa Israel sehingga orang-orang Mesir tunduk melainkan karena Allah yang membuat demikian. Allah yang mengubah hati mereka sehingga tak hanya harta benda yang diberikan tetapi juga kebebasan dari perbudakan dan ke luar dari Mesir selamanya.
Kita tahu bahwa di Indonesia, tak jarang, penambahan beban kerja kepada karyawan tidak diikuti kenaikan gaji. Padahal, gaji yang berimbang dengan beban kerja bisa membuat semangat pekerja. Jika saat ini, Anda mengalami perlakuan tidak adil semacam ini dari tempat Anda bekerja, berdoalah. Mintalah supaya Allah mengubahkan hati si bos, karena sesungguhnya Dialah pemilik hati umat manusia. (ric)