Renungan Harian Matius 26: 14-16 ( Selalu Ada Kesempatan ). Beberapa waktu lalu, rekan kerja saya menceritakan bahwa gadget barunya dicuri di kosnya. Gadget itu hilang saat ditinggal ke kamar mandi. Kejadiannya tak sampai 5 menit. Biasanya, setiap keluar ia selalu mengunci kamarnya, tetapi entah mengapa saat itu ia lengah sehingga pintu kamar hanya ditutup. Saat kembali ke kamar, pintu sudah terbuka. Gadget baru dan chargernya raib. Ketika lapor ke pihar berwajib, mereka justru berkata bahwa dalam sebulan sudah puluhan pelapor yang akhirnya harus merelakan gadget canggih dan mahal miliknya hilang.

Selalu Ada Kesempatan

Seperti slogan acara berita kriminal di televisi, “Kejahatan terjadi bukan karena niat pelakunya melainkan ada kesempatan”. Tak heran kalau sebagai pribadi yang sudah dikuasai cinta uang, Yudas Iskariot bisa menjual Yesus seharga 30 syikal perak atau senilai kira-kira 120 dinar. Nilainya tidak sampai setengah dari perkiraan harga minyak narwastu murni yang dipakai untuk mengurapi Yesus (Mrk.14: 5). Alkitab juga mencatat bahwa sejak menerima 30 syikal perak, Yudas mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus (Mat.26: 16). Akhirnya, kesempatan itu tiba setelah Yesus menikmati perjamuan Paskah bersama para murid.

Dari peristiwa tersebut, kita belajar bahwa yang namanya dosa akan selalu melahirkan dosa berikutnya. Ada dosa pertama, pasti akan ada dosa kedua, dosa ketiga, dan seterusnya. Itulah pentingnya kesadaran diri bahwa dosa senantiasa mengintip di depan pintu (Kej.4: 7).

Sebagai murud Kristus, hendaknya kita berhati-hati dan waspada dengan senantiasa membangun hubungan dengan Tuhan melalui doa, agar kita peka terhadap suara Roh Kudus. (alx)