Renungan Harian 1 Amsal 15: 1-7 (Menjaga Jarak Konflik di Kantor). Orang kadang-kadang sulit memisahkan konflik pribadi dari urusan kantor. Situasi ini sering muncul dan kantor pun terbelah. Apa yang harus Anda lakukan? Menurut Gulf News, ada 2 hal yang bisa dilakukan. Pertama, diskusi terbuka. Hadapi rekan kerja yang bermasalah dengan tenang, sopan, dan rasional. Kedua, kontrol emosi. Selalu bersikap tenang. Hati-hati dengan ekspresi wajah dan ucapan. Jika diskusinya panas, komentarlah dengan tenang. Semakin mampu menguasai emosi, semakin baik.

Menjaga Jarak Konflik di Kantor

Firman Allah mengajar jawaban yang lemah lembut melegakan hati. Nada atau tekanan suara kita saat berbicara dengan orang lain akan mempengaruhi tanggapan orang itu. Sebagai pekerja, kehadiran kita di kantor dipercaya lembaga untuk melakukan tugas dengan kriteria yang ada. Sebagai orang percaya, tugas itu ditambah supaya kita menerangi dan menggarami dunia kerja yang sarat persaingan tidak sehat karena dunia miskin kasih. Kasih sejati berasal dari pengurbanan Yesus. Kasih itu dapat kita bagikan dengan mempraktikkan firman Allah.

Mungkin bukan hanya orang lain, bahkan diri kita juga terlbat dalam permasalahan yang ada. Untuk ini makin dituntut kesadaran akan tugas kita berkarya di tempat itu. Mari kita tetap tenang dan memberi jawaban dengan lemah lembut dalam berdiskusi guna mencari solusi. Tuhan mengutus umat-Nya menjadi pemecah, bukan pembuat masalah. Kerelaan dan ketulusan kita untuk menjadi bagian dari solusi menentukan posisi kita di mata Tuhan dan manusia. Roh Kudus akan membimbing dan memampukan hamba Tuhan yang siap bekerja demi Dia karena permasalahan perlu dihadapi, bukan ditinggal lari. (ndd)