Renungan Harian 1 Korintus 9: 24-27 (Hidup dalam Kompetisi) Chris Couch baru berumur 16 tahun ketika dinyatakan qualified bermain golf pada tingkat tertinggi pertandingan PGA. Ia diramalkan akan menjadi pegolf yang hebat dan sukses untuk tahun-tahun mendatang. Couch tidak santai dalam mengejar kesuksesannya. Ia melewati “marathon” yang memakan waktu 16 tahun dan 3 tugas yang berbeda dalam mini-tours. Couch senantiasa bertekun dan pada umur ke-32 tahun, tampil sebagai pemenang untuk pertama kalinya dalam turnamen Piala Terbuka New Orleans dengan skor yang luar biasa. Ketekunan dan kegigihannya adalah harga yang harus ia bayar untuk kemenangannya.
Hidup dalam Kompetisi
Seperti Couch, Paulus mengingatkan bahwa hidup kita ibarat kompetisi. Apakah yang diharapkan atau dikejar dalam kompetisi? Kemenangan! Atlet profesional tentu tahu yang menjadi tujuannya dalam kompetisi, yaitu menang dan hadiah. Namun untuk mencapai kemenangan, Paulus menekankan beberapa hal yang harus dikerjakan. Pertama, kita harus menguasai diri dalam segala hal. Maksudnya, kita tidak terpengaruh dengan segala bentuk kecurangan atau dosa yang dapat menghambat perjalanan kita. Kedua, miliki tujuan hidup yang jelas. Apa jadinya jika petinju memukul tanpa tujuan, bukankah itu sia-sia? Begitu pun bila kita hidup atau bekerja tanpa tujuan. Ketiga, melatih tubuh dan menguasai seluruhnya. Terus berlatih dan bertekun akan membuat kita kuat menghadapi pertandingan iman. Ketekunan mempersiapkan kita menjadi pemenang.
Kita hidup dalam suatu kompetisi. Kita bekerja dalam suatu kompetisi yang penuh persaingan. Namun orang-orang yang bertekun dan tetap hidup berpadanan dengan firman Allah, ialah yang akan menjadi pemenang. (sam)