Renungan 20 Mei 2022: Yohanes 4: 1-15 (Water of Life).

Renungan Harian Yohanes 4: 1-15 (Water of Life) Air sangat diperlukan untuk keberlangsungan hidup. Semua makhluk membutuhkannya, baik manusia, ikan, katak, burung, pohon, dll. Kita sebagai manusia menggunakannya untuk minum, masak, mencuci pakaian, berenang, dll. Air adalah campuran sempurna antara oksigen dan hidrogen. Akan tetapi, ada hal yang mengganggu soal air. Dalam satu edisi majalah Smithsonian—pendukung paham evolusi—dinyatakan, “Air begitu penting untuk keberlangsungan hidup, tetapi anehnya kita tak tahu hal inti soal air—asal mulanya. Dari manakah air pemberi dan pencabut nyawa dunia ini berasal?

Water of Life

Sementara penganut paham evolusi terus mencari-cari kebenaran soal asal mula air, 2000 tahun yang lalu Tuhan Yesus menyatakan, “Barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya”. Sudah menjadi fakta bahwa air sangat vital bagi kehidupan manusia. Satu sumber alami yang mempertahankan hidup adalah persediaan air bagi tubuh kita. Hidup sangat bermakna saat kita bisa mempertahankannya. Air yang kita miliki akan menjaga eksistensi tubuh kita di dunia. Indahnya, Tuhan tahu bahwa hidup layak untuk dipertahankan dan menawarkan air yang mampu menjaga agar kita tak akan lagi haus.

Tuhan menawarkan kehidupan yang kekal bagi manusia. Air menjadi tanda indah bahwa tanpanya kita akan haus dan mati. Sama halnya, tidak menerima water of life dari Kristus, kita akan binasa untuk selamanya. Seperti Kristus, dalam kehidupan kita yang sudah diperbarui, mari kita seperti Yesus, menawarkan air kekekalan itu bagi dunia yang semakin rapuh ini. (nsg)