Renungan Harian Lukas 5: 1-11 (Tuhan yang Mengatur) Dalam bersaing merebut pasar, tak jarang antara pedagang adu jotos atau berkelahi karena rebutan pelanggan. Namun kali ini ada 2 pedagang Tanah Abang berkelahi hanya karena persoalan pajangan dagangan. Ya, adu jotos ini terjadi antara si EC (inisial/pelapor) dan MN (inisial/terlapor) yang sama-sama berjualan di pusat perbelanjaan Tanah Abang. Si EC, yang mengaku dirinya sebagai korban mengatakan kejadian ini terjadi pada Sabtu, 25 Oktober 2014 pukul 10.30 WIB. Katanya, sebelum terjadi pemukulan yang menimpanya, sempat terjadi adu mulut antara dirinya dengan si Terlapor.
Tuhan yang Mengatur
Peristiwa semacam ini bukan hal baru di kalangan pebisnis. Alih-alih mencari rezeki, tak sedikit para pengusaha berbuat curang. Parahanya, ini juga dilakukan beberapa pengikut Kristus. Padahal, segala sesuatu di dunia ini sudah Tuhan atur sedemikian rupa. Rezeki pun sudah diatur-Nya, sehingga sekeras apa pun kita bekerja, itu hanya akan menjadi kesia-siaan (Ams. 10: 22).
Pengalaman Petrus itu adalah bukti bahwa kerja keras saja tidak cukup untuk membuat kita berhasil, kalau tidak melibatkan Tuhan dalam pekerjaan. Hal yang dimaksud dengan melibatkan Tuhan tak hanya berdoa atau memohon pertolongan-Nya. Lebih dari itu, melibatkan berarti kita melakukan perintah Tuhan. Jika Tuhan ingin kita jujur dan berintegritas dalam bekerja, lakukanlah. Jika Tuhan ingin kita menjadi karyawan yang loyal, lakukanlah.
Bagian kita adalah bekerja dan melakukan yang terbaik, sedangkan bagian Tuhan adalah memberkati manusia. Jadi, bekerja saja dengan baik dan jangan berbuat yang bisa mempermalukan nama-Nya! (mkh)