Renungan Ayub 10: 1-22 (Mencintai Proses). Menjadi idola di industri K-Pop tentu tak terjadi secara instan. Berbagai tahapan harus dilalui para idola K-Pop untuk bisa dikenali seperti sekarang, mulai dari casting, training, hingga akhirnya debut ke panggung musik. Sebelum debut, mereka yang lolos audisi akan menjalani training yang panjang. Setiap hari mereka latihan bernyanyi dan menari di ruang latihan. Bahkan, ada juga yang diharuskan mengikuti kelas bahasa asing seperti bahasa mandarin, bahasa Inggris, dan bahasa Jepang. Rata-rata para trainee menghabiskan waktu training selama 1-7 tahun.

Mencintai Proses

Kini, seperti yang bisa kita lihat di layar televisi bahwa kualitas pada artis K-Pop itu patut diacungi jempol. Proses yang tidak instan membuat mereka tetap eksis meski sudah tahunan debut mereka dan mucul pesaing-pesaing baru. Dari sini kita tahu bahwa proses menentukan hasil. Orang yang mau diproses pasti kualitas dirinya berbeda dengan mereka yang tidak mau menjalani proses. Kualitas keimanan Ayub pun demikian. Ia pasti akan mudah menyerah bahkan menyangkal imannya kepada Allah, jika Ayub menolak tangan-Nya membentuk hidupnya. Namun syukur, ucapan Ayub pada nats hari ini tidak menunjukkan hal demikian. Sebaliknya, ia menyadari penuh bahwa penderitaan yang dialaminya sebagai proses dari Allah untuk membuat dirinya lebih baik, dan untuk menyatakan kemuliaan Allah.

Respons Ayub yang baik terhadap proses Allah, membuatnya menang atas pencobaan dan mendapat berkat berkelimpahan. Bagaimana dengan kita? Apakah kita mau menaiki tangga kesuksesan yang Allah sediakan? Jika ya, cintailah proses yang Allah berikan dalam segala aspek hidup kita. (gra)