Renungan Lukas 21: 1-4 (Pengemis Berteknologi). Sudah 2 kali saya menerima SMS seperti ini. “Maaf sebelum pembayaran atau pelunasannya ditransfer harap tip dulu di no sya ini 0877227343xx, krna ada perubahan rekening. Trims”. “Sebelum pembayaran harap tlp dulu ke no sya yang iní 08182178xx agar tidak ada kslahan rekening tujuan”. Dengan sms ini, saya berpikir mereka salah kirim SMS. Namun, teman saya berpendapat bahwa mereka meminta uang dengan menggunakan teknologi baik HP atau ATM.
Pengemis Berteknologi
Dengan praktik kedua pengirim SMS tadi, harusnya mereka malu dengan janda miskin yang terberitakan dalam ayat tersebut. Ketika ia konser 2 peser ke dalam peti, Yesus berpendapat bahwa ia memberi lebih banyak karena “semua yang ada padanya , yang diperlukan untuk biaya hidupnya” (Shellabear 2000) dipersembahkan.
Tentang persembahan ini, Yesus lebih mengedepankan kualitas daripada kuantitas. Secara kuantitas, sudah dapat dipastikan bahwa jumlah persembahan si janda lebih sedikit daripada orang lainnya. Namun, secara kualitas, jumlahnya lebih banyak karena semua biaya hidup. Setelah itu, ia tidak bisa melanjutkan hidupnya karena sudah tidak ada biaya lagi. Kemampuan belinya sudah tidak ada lagi sejak saat itu. Memang, kisahnya berhenti sampai nats itu saja tetapi setelah itu pasti ia diberkati Tuhan.
Jika dibandingkan dengan persembahan mereka, mereka mempersembahkan dari kelebihan mereka. Setelah itu, masih ada simpanan lain yang bisa digunakan sebagai biaya hidup. Namun, si janda sudah tidak mempunyai lagi.
Karena itu, belajarlah dari persembahan si janda. Dari kekurangannya, ia memberi tidak meminta. Jangan menunggu sudah berlebihan uang baru memberi. Justru saat kekurangan itu, secara kualitas, persembahan kita besar. (rvp)