Renungan Lukas 17: 7-10 (Tahu Diri). Beberapa pemimpin dunia layak dijadikan teladan. Mereka tidak hanya berkoar soal rendah hati dan hidup sederhana, tetapi juga memberi contoh langsung kepada penduduknya. Jose Mujica, salah satu di antaranya. Petani yang rendah hati. Begitulah Jose Mujica, 79. Presiden Uruguay tersebut memang berpenampilan tidak ubahnya petani. Ia tidak tinggal di istana kepresidenan, tidak dikawal ke manapun pergi, dan mengendarai mobil VW Beetle miliknya sendiri tanpa sopir. Sebanyak 90 persen gajinya sebagai presiden juga didonasikan untuk organisasi yang menyediakan rumah bagi warga miskin dan membiayai gerakan partainya. Per bulan Mujica digaji USD 12 ribu (Rp 146,4 juta).
Tahu Diri
Keberanian Jose Mujica dan para pemimpin negara lainnya untuk meninggalkan kenyamanan mereka sebagai pemimpin dan memilik hidup sederhana patut diacungi jempol. Sikap seperti ini seharusnya juga kita terapkan dalam kehidupan sebagai pekerja. Secara hirarki boleh saja kita berstatus sebagai pemimpin yang memiliki banyak bawahan, tetapi sadarkan bahwa kita juga berstatus hamba Tuhan.
Untuk itu, Yesus mengingatkan kita agar di dalam bekerja kita tidak menyombongkan diri atas pekerjaan atau karya yang kita hasilkan. Sebaliknya, Dia menghendaki kita untuk rendah hati atau tidak bermegah dalam pekerjaan kita. Karena bagaimana pun, pekerjaan adalah panggilan Tuhan atas setiap orang sehingga seharusnya yang ditinggikan adalah Yesus Kristus.
Melalui renungan hari ini, Yesus mau kita menjadi hamba yang tahu diri sehingga kita senantiasa rendah hati dan tetap bekerja sebaik-baiknya. Hamba yang baik adalah mereka yang tahu menyenangkan hati tuannya melalui karyanya sambal berkata , “kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan”.