Renungan Harian Raja – Raja 17: 7-24 ( Memberi Dalam Kekurangan ). Dalam acara reality show di salah satu stasiun tv swasta, kita bisa melihat orang yang membantu atau menolong secara tulus. Ada ibu tua yang meminta pertolongan kepada siapa saja yang ia temui untuk menelpon anaknya yang bertempat tinggal di luar kota supaya pulang karena bapaknya sedang sakit. Awalnya tidak ada seseorang pun yang menolong, bahkan ada yang mengusirnya. Hingga pada sore hari ibu tua ini ditolong wanita hamil yang berjualan di angkringan. Atas kebaikan dan pertolongannya, ibu tua tersebut dapat menghubungi anaknya. Sebagai kompensasi atas pertolongannya, wanita hamil tersebut mendapat hadiah.
Memberi Dalam Kekurangan
Apakah Anda pernah memberi ketika dalam kekurangan? Memang sulit untuk melakukan bahkan sering kita beralasan bagaimana mungkin memberi, hidup saya saja masih kekurangan.
Kita ingat cerita dalam Perjanjian Lama ada janda di Sarfat yang dalam kekurangannya memberi gandum yang tinggal sedikit untuk dibuat roti dan diserahkan kepada Nabi Elia. Karena janda Sarfat mempercayai perkataan Nabi Elia, ia memberi dengan tulus sehingga mukjizat terjadi sehingga dapat menghidupi keluarganya selama musim kekeringan yang panjang.
Marilah kita belajar untuk memberi walaupun dalam kondisi kekurangan. Percayalah Tuhan tidak akan meninggalkan kita ketika pemberian yang kita berikan itu dengan tulus sebab apa yang kita miliki adalah pemberian Tuhan yang seharusnya untuk kemuliaan Nama Tuhan. Memberi dalam kelebihan itu hal yang biasa tetapi memberi dalam kekurangan adalah hal yang luar biasa. (gus)