Renungan 18 Okt 22: Efesus 6: 5-9 ( Hamba yang Baik )

Renungan Harian Efesus 6: 5-9 ( Hamba yang Baik ). Banyak yang memilih keluar dari perusahaan karena mengaku tidak suka diperintah-perintah. Factor “Aku” disini dapat merusak karir. Pada setiap pekerjaan akan selalu memiliki seseorang untuk dilapori dan Anda harus menerimanya. Ini sudah umum dan satu-satunya cara untuk terus maju. Hierarki adalah sesuatu yang harus dipatuhi di setiap perusahaan dan di negara mana pun.

Hamba yang Baik

Risiko bekerja di bawah kepemimpinan orang lain atau instansi tertentu adalah tunduk pada otoritas atau peraturan. Sebagai orang percaya, kita tidak bisa memilih. Kita hanya tunduk pada Kristus. Sedangkan pada manusia tidak, atau kita hanya tunduk pada atasan supaya dinilai baik. Tidak! Siapa pun orang yang menjadi atasan kita di tempat kerja, kita harus tunduk pada otoritasnya karena firman Tuhan sendiri berkata bahwa pemimpin itu berasal dari Allah (Rm. 13: 1-2). Itu berarti, tidak tunduk pada pemimpin sama dengan melawan Allah. Atas dasar inilah, Paulus mendorong supaya kita menjadi hamba yang baik dalam pekerjaan kita, supaya kita melayani Kristus.

Menurut firman perikop hari ini, ada 4 ciri hamba yang baik. (1) bekerja dengan sungguh-sungguh, baik saat ada atasan maupun tidak ada, (2) loyal dan tidak perhitungan terhadap pekerjaan, (3) tunduk pada peraturan dan kebijakkan yang berlaku, (4) bekerja dengan tidak sungut-sungut melainkan dengan senang hati.

Mari sadari bahwa bekerja di sekuler juga bentuk melayani Kristus karena Dia sendiri menyediakan upah terbaik bagi umat-Nya yang bekerja sebaik-baiknya atau bisa menjadi hamba yang baik. Jadi, maukah Anda menjadi hamba yang baik dalam pekerjaan? (aw)