Renungan Harian 1 Efesus 4: 37-32 (Politik di Tempat Kerja). Politik di tempat kerja adalah realitas yang harus Anda hadapi. Anda tentu mesti ikut bermain dalam permainan itu. Bullying itu berbahaya dan merusak mental seseorang yang mengalaminya. Timesofindia.indiatimes.com memberi trik jitu untuk menjadi pemenang dalam permainan itu tanpa harus bermain kotor. Caranya (1) amati kekuatan orang lain, kelemahannya dan pahami ketidakamanan yang membuat mereka naik pitam. (2) Jika bos dan rekan Anda meremehkan Anda, buatlah mereka terpesona dengan pengetahuan dan kinerja Anda di kantor. (3) Bertemanlah dengan pesaing Anda sehingga Anda cenderung dapat melucuti “senjata” mereka.
Politik di Tempat Kerja
Bullying di tempat kerja harus diberantas karena tindakan ini bisa menjadi mata rantai kekerasan tiada henti. Dari korban bisa menjadi pelaku, jika di bawahnya sudah ada junior. Begitu seterusnya. Kekerasan semacam inilah yang diinginkan iblis atas anak-anak Tuhan. Lalu bagaimana menghentikan politik kekerasan seperti ini di tempat kerja?
Kita harus memulai dari diri sendiri dengan cara (1) buang semua rasa sakit hati, dendam, dan kemarahan baik terhadap bos ataupun sesama rekan kerja. (2) Sadarilah bahwa membalas dendam perusak terbaik diri sendiri dan hubungan dengan sesama. (3) Hindari hal-hal yang memicu pertengkaran dan saling menghina seperti obrolan berbau SARA. (4) Jika kita sudah terlibat dalam bullying, berhentilah dari segala macam kekerasan.
Jadilah pembawa damai dan kasih Kristus, bukan pelaku kekerasan di tempat kerja. Muliakanlah Tuhan melalui pekerjaan dan setiap perbuatan Anda. Niscaya, karir Anda akan senantiasa diberkati dan diberi kelancaran oleh Dia. (res)