Renungan Harian 2 Tesalonika 2: 1-12 (Kenikmatan yang Menghancurkan). Mantan Kepala IMF Dominique Strauss-Kahn segera diadili di Pengadilan Lille, Paris atas tuduhan prostitusi. Ia disebut-sebut menjadi mucikari dan memiliki kelompok pelacur dalam sejumlah pesta seks di Eropa dan AS. Setelah terlibat dalam percobaan pemerkosaan 2 tahun lalu, Kahn kembali diadili setelah dituduh menjadi mucikari dan memiliki sekelompok pelacur papan atas. Jika tuduhan ini benar, Kahn dihukum 10 tahun dan denda 1,5 juta euro.

Kenikmatan yang Menghancurkan

Dari kisah tersebut, menjelang akhir zaman, kita akan banyak mendengar berita-berita seperti di atas. Kejahatan semakin merajalela. Demi sesuatu yang fana, beberapa orang rela menghalalkan cara-cara haram di hadapan Tuhan dan kebenaran-Nya. Situasi ini membuat orang-orang percaya semakin ditantang untuk mempertahankan kebenaran Tuhan sebagai pedoman hidup.

Situasi seperti ini sebenarnya bukan hal baru di kalangan orang percaya karena jauh sebelumnya, jemaat Tesalonika sudah mengalaminya. Dengan berbagai tipu muslihat, para pengikut Iblis memperdaya jemaat Tesalonika dengan ajaran-ajaran palsu. Mereka yang menerima kebenaran-Nya akan selamat. Namun, mereka yang menolak kebenaran itu, Tuhan justru membiarkan mereka menikmati kejahatannya. Tentu saja, ada hukuman bagi mereka yang tidak hidup dalam kebenaran-Nya.

Tak bisa dipungkiri bahwa dunia kerja lekat dengan hal-hal yang bisa menyeret kita pada kedurhakaan. Mari bentengi diri dengan selalu menjaga hubungan kita dengan Tuhan melalui doa, pujian dan penyembahan, dan pembacaan firman-Nya. (rmn)