Renungan Remaja Yohanes 1: 19-28 (Second Position). Dalam sebuah wawancara, komponis dan konduktor terkenal bernama Leonard Bernstein ditanya wartawan tentang posisi pemain musik yang paling nggak diminati oleh kebanyakan musisi. Setelah berpikir beberapa saat, Leonard menjawab posisi yang paling sedikit peminatnya adalah pemain biola kedua. “Saya bisa mendapatkan cukup banyak pemain biola pertama, tapi untuk menemukan seseorang yang mau memainkan biola di posisi kedua, itu bukan hat yang mudah” kata Leonard
Second Position
Apa yang dikatakan Leonard tadi merupakan indikator kalo faktanya di dunia ini banyak orang yang lebih memilih posisi pertama ketimbang posisi kedua Kalo melihat kenyataan tersebut, kita bisa memahami betapa luar biasanya sikap Yohanes Pembaptis la tahu panggilannya bukan sebagai Mesias, tapi menjadi pembuka jalan bagi Mesias la juga sadar kalo dirinya bukanlah “bintang utama”, tapi cuman “pemain pendukung”
Meski begitu, ia melakukan pelayanannya secara total dan Sungguh-sungguh Yohanes yang membuka Jalan, Yesus yang mendapat nama Sebenemya banyak faktor yang bisa bikin Yohanes terjebak dalam skap iri hati, kecewa bahkan meninggalkan panglannya, tap itu nggak terjadi pada dirinya karena Yohanes tahu persis seperti apa melayani Tuhan dalam arti yang sesungguhnya.
Sikap Yohanes pembaptis memberikan teladan yang luar biasa bagi setiap orang percaya, terlebih lagi bagi para pelayan Tuhan, yaitu gimana agar tetap memiliki hati hamba dan tetap rendah hati meski punya peranan penting ato udah berada di posisi puncak. Dalam kerjasama tim baik di sekolah, kampus, perusahaan, organisasi, maupun pelayanan di gereja, kita nggak akan selalu menjadi bintang utamanya.
Terkadang kita harus tetep bekerja dengan totalitas meski kita cuman punya peran sebagai pendukung aja. Mungkin ketika bekerja dalam sebuah tim kita udah capek capek mempersiapkan ini itu, tapi malah orang lain yang mendapat puan, Inilah tantangan yang sesungguhnya untuk melatih kita agar bisa menjadi pribadi yang lebih sabar dan tetap rendah hati Lagi pula negak semua puan yang kita terima itu bermanfaat buat kita Kalo nggak bisa mengontrol diri, bisa-bisa kesombongan!