Renungan 2 Samuel 16: 5-14 (Tak Ada Orang Gagal). Alangkah besar yang bisa diajarkan oleh kegagalan hidup tentang diri kita! Mereka yang memetik pelajaran dari kesalahannya bisa kembali dengan keadaan yang lebih kuat daripada sebelumnya. Anda mungkin pernah gagal dalam karir. Satu-satunya cara untuk menghindari kegagalan adalah tidak pernah berusaha mengejar sukses, tetap tinggal di tempat Anda sekarang. Sebenarnya, Anda bisa memetic pelajaran dari kegagalan, memikirkan apa yang tidak beres dan memperbaikinya. Anda mempunyai kekuatan untuk berubah. Inilah yang dimaksud John C. Maxwell, dalam bukunya Failing Forward : Turning Mistake Into Stepping Stones for Success “Bahwa tidak ada orang yang gagal kecuali orang itu berhenti berusaha”.
Tak Ada Orang Gagal
Sikap itulah yang ditunjukkan Daud setelah jatuh dalam perzinaan dengan Batsyeba. Daud yang sejak muda adalah pribadi yang takut Allah sehingga kehidupannya menyenangkan hati Allah, tetapi karena keinginan daging, Daud harus menanggung akibatnya. Karena dosa perzinaan, Daud hidup dalam pelarian untuk menghindari kejaran dan pemberontakan Absalom, anaknya. Belum lagi saat di Bahurim, Simei, anak Saul terus menerus mengutukinya. Berbagai peristiwa itu, bisa dikatakan sebagai kegagalan Daud di dalam mengikut Allah. Namun syukur, Daud bertanggung jawab atas dosanya itu sehingga otoritas Allah tetap ada pada dirinya. Alhasil, Daud bisa memukul kalah Absalom sehingga Daud bebas dari kejaran anaknya itu.
Tak terkecuali, setiap kita pasti punya dosa masa lalu yang mungkin belum beres. Segera ambil keputusan untuk menyelesaikannya supaya pemulihan terjadi dan menyongsong masa depan yang lebih baik. Ingat, kegagalan tidak ada selama kita mau berusaha dan pantang menyerah. Karena itu, untuk apa terus menyesali diri?