Renungan Harian Lukas 22: 48. Yudas Iskariot, sudah terkenal dengan sebutan “pengkhianat”. Sebagai salah satu dari murid Yesus, Yudas secara khusus dipanggil oleh Yesus dan menikmati hak istimewa yaitu persekutuan yang dekat dengan sang Anak Allah. Selama tiga tahun Yudas memiliki kursi baris depan untuk memiliki kekuatan yang sanggup mengubahkan dan sudah menerima ajaran sang Juruselamat. Tapi hati Yudas dibutakan oleh dosa. Serakah dan penipu (Yohanes 12:6) dia menolak untuk bertobat dan menerima kebenaran tentang Yesus.
Namun, si Iblis bermain dengan cara yang sangat halus sehingga murid-murid yang lain tidak mencurigai ketidaksetiannya. Di bawah pengaruh iblis (Luk 22:3), Yudas bertemu dengan para pemimpin agama Yahudi dan setuju untuk menolong mereka menangkap Yesus. Ketika Yudas mengetahui bahwa Yesus akan berada di taman Getsemani pada malam itu, dia menyelinap pergi dan memberitahu para pemimpin agama Yahudi.
Kemudian, di tengah-tengah kegelapan di taman Getsemani, Yudas mencium pipi Yesus sebagai tanda bahwa Dia lah orang yang dicari agar segera ditangkap. Sebagai imbalan dari pengkhianatannya Yudas hanya diberikan tiga puluh keeping perak. Sangat murah sekali Yesus bagi Yudas. Keesokan paginya, hati nurani Yudas mulai menghantam dirinya. Dia membuang uang yang didapatkannya, berlari keluar, dan menggantung dirinya (Matius 27:5). Sebuah akhir yang buruk untuk orang yang buruk.
APAKAH ARTINYA?
Cerita tentang Yudas meceritakan kisah tragis tentang orang yang tidak percaya, serakah, dan cinta akan dunia dapat menghancurkan iman seseorang. Yudas merupakan salah satu contoh yang kurang beruntung dari perumpaan tentang seorang penabur di dalam Matius 13, dimana biji itu jatuh di tengah semak duri, dan semak duri itu tumbuh bersamasama dan menghimpitnya sampai mati.
Meskipun menghabiskan banyak waktu bersama Yesus, Yudas menolak sang Juru Selamat hanya demi kesenangan semata. Pada akhirnya, ia harus membayarnya dengan kematian fisik dan kematian kekal. Matius 26:24 berkata “adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan” Sebagaimana yang sudah kita bahas tentang kehidupan Yudas, menolak Yesus dan mencintai dosa memiliki dampak yang sangat menghancurkan. Jangan ikuti langkah Yudas. Katakan tidak pada egois, keinginan duniawi, dan katakan IYA pada Yesus!
LALU APA YANG HARUS DILAKUKAN?
Baca Kis 1:12-26 untuk melihat apa yang terjadi setelah Yudas meninggal.
APAKAH ANDA TAHU?
Yohanes 12:4-7 dan Matius 26:14-16 memaparkan dengan sangat baik tentang hati Yudas dan alasan mengapa Yudas membuat keputusan yang sangat fatal untuk mengkhianati Yesus. (Renungan Harian Lukas 22: 48)