Renungan Remaja 1 Raja-Raja 1: 5-31 | Tamak. Dari dulu hingga sekarang, orang yang berperilaku tamak selalu ada dan bakal terus ada hingga akhir zaman. Enggak percaya? Mari kita lihat contoh tokoh-tokoh besar yang pernah melakukannya! Arena sikap tamak, Adonia, anak Hagit pernah merampas tahta Salomo. Atau yang lebih umum lagi karena sikap tamak pula bangsa Israel pernah dihukum Allah mengalami tulah sakit penyakit, karena mengumpulkan manna tidak sesuai dengan apa yang Allah firmankan. Bagaimana dengan sekarang?
Tidak jauh beda. Sikap tamak terhadap kekuasaan dan kekayaan telah membawa kejatuhan Hitler dan Saddam Husein. Sikap tamak dari banyak pemimpin di dunia selama berabad-abad telah melahirkan perang dan penderitaan umat manusia. Di negeri kita pun, sikap tamak seolah telah menjadi “tren” lama. Sikap itu membuat para “tikus” konglomerat menggerogoti uang rakyat dan oknum pejabat mengkorupsi uan negara. Perilaku tamak seolah menjadi “budaya” sehari-hari, yang mudah dijumpai di mana-mana; dari aparat terendah hingga tertinggi. Lalu mengapa semua ini bisa terjadi? Karena manusia meninggalkan Tuhan.
Guys, perilaku tamak seseorang adalah karya iblis yang paling sukses dan mempengaruhi hidup manusia. Orang yang hidupnya hanya ditujukan semata mengejar harta dan tahta pasti dipenuhi sikap tamak. Tidak diragukan lagi itu.
Tentu saja sikap tamak itu tidak hanya dilakukan orang-orang besar. Sebab kita terkadang melakukannya walau dalam lingkup kecil, kehidupan sehari-hari. Misalnya, kita menginginkan nilai yang bagus dengan cara nyontek, kia menginginkan milik kita dengan menghalalkan segala cara. Sikap-sikap seperti itu pun sesungguhnya kita telah diliputi sikap tamak itu.
Sobat muda, ingat, sikap tamak selalu berujung kesia-siaan. Mengapa? Karena pasti akan memperoleh ganjarannya dii dunia maupun kelak di penghakiman terakhir. Kita perlu bercermin pada hidup Adonia atau Hitler yang mati tragis sia-sia. Karena itu, jauhkan sikap tamak dari hidupmu, sekecil apapun itu jangan pernah tolerir! (nix)