Renungan Harian 1 Timotius 2:8-15. Jemaat Tuhan di Efesus sedang mengalami masalah. Jemaat sedang dikacaukan dengan ajaran-ajaran lain yang tidak sejalan dengan pemberitaan Injil. Dampaknya terjadi di dalam kehidupan jemaat dan sampai pada kekacauan dalam ibadah.
Dapatkah ibadah berjalan dengan baik jika orang-orang/penyembah-penyembahnya hidup di dalam perselisihan, silat kata, curiga, pertengkaran, penonjolan diri, hidup dengan seks bebas, dan tidak hidup dalam kekudusan?
Jawabannya bisa. Ibadah dapat berjalan baik tapi ibadah tidak berkenan bagi Allah (Amos 5:21). Hal ini bukan saja terjadi pada masa lampau tapi juga saat sekarang ini. Bahkan terjadi di dalam hidup dan pelayanan kita. Rasul Paulus menasihati supaya kita kembali kepada kebenaran supaya kita dapat mengalami hidup tenang dan tenteram, semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan dan kebenaran (1 Timotius 2:2-4).
Renungkan
Apa yang terjadi pada kaum pria? (ay. 8)
Apa yang terjadi pada kaum wanita? (ay. 12)
Apakah kita rindu ibadah kita berkenan bagi Allah? Apakah kita rindu hidup tenang dan tenteram, serta memperoleh pengetahuan dan kebenaran? Mari beribadah dengan kerendahan hati dan kekudusan hidup. (Renungan Harian 1 Timotius 2:8-15 – GKBJ)