Renungan Harian Remaja 1 Tawarikh 13:1-14. Ketika kita berbuat sesuatu yang menurut pandangan kita adalah baik bahkan disertai dengan hati yang tulus, namun ternyata kita justru diperlakukan dengan tidak adil. Pengalaman itulah yang dialami oleh Uza. Waktu itu, ia bermaksud menyelamatkan tabut Allah yang hampir jatuh gara-gara kereta yang mengangkutnya itu tergelincir. Tapi apa yang terjadi pada Uza? Murka Allah menyala atasnya dan saat itu juga ia mati.
Guys, di mana letak kesalahannya? Bukankah yang dilakukan Uza adalah sesuatu yang mulia? Kalau kita perhatikan, saat itu Uza melakukannya dengan tulus dan sekuat tenaga. Karena dalam kondisi yang seperti itu, semua orang pastinya dituntut kesiapannya. Tapi sekali lagi Uza justru mati. Mengapa? Karena apa yang baik itu belum tentu benar. Meski yang dilakukan Uza itu adalah baik, namun tabut Allah itu hanya boleh diangkat oleh para imam dari kaum Lewi. Sedangkan Uza bukanlah seorang imam.
Dalam banyak peristiwa, kita sering berinisiatif melakukan ini dan itu, tanpa terlebih dahulu bertanya kepada Tuhan. Apakah Tuhan menghendaki apa yang akan kita lakukan itu atau tidak? Sehingga tak heran, jika di kemudian hari kita justru menjadi kecewa. Mungkin kita nggak langsung mati seperti Uza pada waktu itu, tapi mungkin saja kita tidak mendapat apa-apa dari apa yang kita lakukan, yang ujung-ujungnya kita menyalahkan Tuhan dengan segudang pertanyaan. Mengapa Tuhan biarkan saya dikecewakan? Mengapa Tuhan izinkan saya mengalami kegagalan, dan seabreg pertanyaan mengapa?
Sobat muda, melalui pengalaman Uza, hari kita diingatkan untuk selalu belajar mengerti kehendak Tuhan. Sebab apa yang menurut kita itu baik, belum tentu itu benar. Begitu pula apa yang menurut kita benar, belum tentu juga itu yang Tuhan kehendaki untuk kita lakukan. Karena itu sebelum bertindak, ada baiknya kita konsultasikan dulu pada Tuhan. So, lakukan segala sesuatu yang Tuhan mau untuk kita lakukan. Bukan apa yang bisa kita lakukan. Niscaya, Ia akan memberkati semuanya. Amin. (RJW – Renungan Harian Remaja 1 Tawarikh 13:1-14)