Renungan Harian Remaja Wahyu 3: 14-22. Kalau ketemu dengan bangkai atau melihat hal-hal yang menjijikkan, apa yang akan kita lakukan? Pasti kita akan menghindar, tutup mata, mulut, atau hidung. Lebih parah lagi ada orang yang sampai muntah. Inilah dampak dari sesuatu yang tidak baik. Pernah terpikir nggak kalau Allah juga bisa “jijik” dan muntah melihat hidup kita? Buktinya bisa kita temukan dari catatan kitab Wahyu.
Kota Laodikia terkenal kaya karena memiliki beberapa usaha yang menyolok seperti obat mata dan wool. Kekayaan ini telah membuat orang-orang percaya disana sombong dan rasa nggak butuh Allah lagi. Kehidupan mereka suam-suam kuku. Dibilang kerohaniannya mati, nggak juga. Semangat pun nggak, serba salah! Kondisi tersebut yang membuat murka-Nya menyala atas mereka. Kalau mungkin keadaan rohaninya redup bisa disulut hingga bisa nyala kembali, tapi ini nggak menentu. Makanya Ia pun berkata, Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulutku, Ibarat makan, mungkin makanan yang bikin eneg.
Saudaraku, hal yang sama pun akan Allah lakukan jika Ia lihat dan dapati sesuatu yang najis dalam hidup kita, karena yang najis-najis itulah yang membuat Ia jijik. Najis nggak Cuma berbicara tentang hal-hal jorok, cabul atau nggak menjaga kekudusan hidup, tapi kerohanian kita yang suam-suam kuku. Ke gereja dan pelayanan ogah-ogahan, doa dan Saat Teduh, bermalas malasan. Apalagi sadar bahwa punya segala sesuatu: pengen ini dan itu, papa dan mama langsung penuhi. Pokoknya segala fasilitas hidup tersedia. Wah bener-bener nggak butuh Allah lagi nih!
Sudah punya keluarga yang bisa nopang kita, lantas untuk apa cari Allah? Waspada kalau sampai ini bercokol dalam pikiran kita!
Sekali kita dimuntahkan-Nya, langsung terbuang ke neraka. Ngeri kan? Karena itu mulai hari ini jangan lakukan lagi hal-hal najis or semua yang jahat dihadapan-Nya, sebab itu yang membuat Allah jijik sama kita. Ingat untuk hal-hal najis, katakan NO…!!! [RJW – Renungan Remaja]