Apapun yang terjadi, namaNya harus dipermuliakan. Karena segala sesuatu tentang Dia, bukan tentang saya.
1) Tuhan izinkan Papa saya bangkrut, karena jika hal itu tidak terjadi, saya pasti jadi gadis paling angkuh sekarang.
2) Tuhan izinkan Papa-Mama bercerai, agar aku tahu betapa sakitnya perpisahan itu, dan betapa berharganya pernikahan kudus dalam Kristus.
3) Tuhan izinkan mereka yang kukasihi sebagai semangat hidup berpulang mendahului aku, untuk menyadarkan aku bahwa sesungguhnya aku masih bisa hidup walau sekarang tanpa mereka, karena aku bersama Yesus.
4) Tuhan izinkan aku jauh dari keluarga untuk kuliah dan bekerja dengan susah payah dan air mata, semua itu agar aku ikhlas dan mengandalkanNya.
Bagaimana dengan Yesus?
Tuhan Yesus tetap diam pada saat dihujat, difitnah, bahkan dicambuk. Finally, di atas kayu salib Dia berkata “Bapa, ampunilah karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”
Bukti bahwa yg disalib itu Yesus, karena manusia biasa pasti tidak sanggup berkata demikian. Itulah Yesusku, Gentleman. Setia dan mengasihi sampai akhir. Dia tidak hanya mengajarkan pengampunan, tetapi Dia juga sanggup membuktikan pengampunan itu sampai mati di atas kayu salib.
So,
Setelah semuanya itu, rasanya penderitaan kecilku gak ada artinya karena sebagai manusia Tuhanku tahu betul rasanya sengsara. Sekarang aku gak bisa hidup tanpa Yesus. Mengampuni adalah obat yang pahit, namun menyembuhkan. Dia mengajariku mengampuni justru untuk menyembuhkanku, semoga aku dapat menyembuhkan sekelilingku.
Thanks Jesus, i belong to You.
Penulis: Ester Wahyu Kristiani