Tag Archives: Renungan Harian Mazmur

Renungan Harian Remaja Mazmur 100. Betapa terkejutnya Ira melihat Tina yang selalu mengomel setiap kali usai bekerja.  Padahal Tina dikenal sebagai SPG (Sales Promotion Girl) teladan dan berprestasi.  Hampir semua pengunjung counter parfum tersebut selalu membeli produk yang ditawarkan Tina.  Rata-rata pengunjung tertarik membeli parfum tersebut karena terkesan dengan keramahan …

Renungan Harian Remaja Mazmur 30. Ketika Johan kecil diskors oleh sekolahnya untuk tidak mengikuti pelajaran selama seminggu karena berantem dengan teman sekelasnya, ia merasa sangat takut sekali.  Apalagi wali kelasnya memanggil orang tua Johan perihal kenakalannya. Lalu Johan berusaha menjelaskan kepada orang tuanya tentang apa yang telah terjadi dari kemudian …

Renungan Harian Mazmur 4: 1-9. Ketika masih anak-anak, saya memiliki kerinduan untuk bisa menempuh pendidikan hingga Sekolah Menengah Atas. Lulus Sekolah Dasar, usaha orangtua saya mengalami kesulitan, terpaksa saya harus berhenti sekolah. Tahun pelajaran berikutnya, saya mendaftar ke Sekolah Menengah Pertama. Baru menikmati 1 tahun pelajaran, usaha orangtua saya mengalami …

Renungan Harian Remaja Mazmur 43: 1-5. Grace lagi menghadapi masalah yang super berat dalam rumah tangganya. Suaminya berselingkuh. Tapi sayangnya, ketika Grace justru mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekatnya di gereja untuk tetap mempertahankan mahligai rumah tangganya, keluarganya malah melemahkan. Bahkan iman Grace untuk tetap mempertahankan pernikahannya, justru mereka nilai sebagai …

Renungan Harian Remaja Mazmur 31: 20-25. Terkadang kita sedikit terlambat untuk menyadari pentingnya memperhatikan hal-hal kecil. Satu hari saya membaca tulisan yang looks soft tapi berarti banget. Towards a healthier life, begitu isi tulisan yang saya baca pada kantong plastik pembungkus obat dari apotik. Tulisan ini begitu menginspirasi saya, bukan …

Renungan Harian Remaja Mazmur 55: 15-23. Entah sudah jadi kebiasaan atau bukan dan tanpa sadar atau nggak acap kali kita melontarkan pertanyaan ‘mengapa?” Contohnya, karena kesibukan kita untuk mengurus berbagai hal di keluarga sampai-sampai nggak sempat ngobrol lagi sama sohib. Eh… begitu ketemu kita sudah lihat orang yang kita anggap …