Renungan Kolose 4: 1-6 | Berdoa. Sejak kecil kita diberi tahu bahwa doa adalah satu bagian penting dari iman. Doa adalah komunikasi kepada Tuhan yang telah menciptakan dan memelihara kita. Akan tetapi, memberi waktu untuk berdoa menjadi permasalahan yang dialami banyak orang percaya. Bahkan, kita bisa membaca dalam Injil-injil bahwa Tuhan Yesus sering menyendiri untuk berdoa setelah seharian melayani banyak orang. Hal ini menunjukkan bahwa berdoa adalah perjuangan, tak terkecuali untuk Yesus sendiri. Sesuai nats hari ini, Paulus mendorong jemaat di Kolose agar terbiasa memberikan berdoa.
Berdoa
Paulus dalam surat untuk jemaat Kolose memberikan dua tips untuk menciptakan kebiasaan tersebut. Dua tips ini terkandung dalam ayat 2. Pertama, orang percaya perlu bertekun dalam doa. Bertekun berbicara tentang berkomitmen dan melakukannya dengan konsisten. Ketika bertekun dalam doa, kita peka tentang gerak-gerik sang musuh. Roh Kudus memberi hikmat dan penyertaan terhadap situasi yang sedang kita hadapi. Hal ini mendesak kita untuk terus bertekun dan berjaga-jaga. Kedua, Paulus meminta kita untuk mengucap syukur. Sering kali, doa dilakukan ketika kita terdesak atau di tengah krisis yang besar. Akhirnya, kita lupa tentang semua berkat yang telah Tuhan berikan pada kita. Kita sering lupa untuk mengucap syukur atas hadirat Tuhan dalam hidup kita.
Ambillah waktu yang khusus sehingga kita bisa berdedikasi untuk berdoa. Mulailah dengan lima menit di kamar kita masing-masing. Semakin terbiasa dalam doa, semakin dekat diri kita dengan Yesus. Kita akan merasa lebih aman dan terlindungi. Juga, kebiasaan ini akan mempermudah hati dan pikiran kita untuk berdoa ketika permasalah apa pun muncul dalam hidup kita.
Penulis: Natan Setiawan Gultom