Renungan Harian Remaja Matius 26: 30-35. Terdapatlah wortel, telur dan biji kopi. Sebelum direbus, keadaan wortel keras, telur sangat rentan untuk pecah, sementara biji kopi pun keras. Ketiga benda tersebut dimasukkan dalam satu wadah untuk direbus di dalam air mendidih. Setelah itu, ketiganya mengalami perubahan. Hasilnya, wortel terasa lembut, telur menjadi keras dan biji kopi menjadi larut dengan air rebusan tersebut. Apa artinya?
Air Mendidih
Wortel, telur dan biji kopi mengalami proses yang sama, air mendidih. Tapi setelah dimasak terdapat reaksi yang berbeda. Wortel yang awalnya keras, kuat dan tegar setelah dimasak menjadi lunak. Telur yang rapuh setelah dimasak dalam air mendidih menjadi keras. Biji kopi sangat unik. Setelah direbus, biji kopi yang awalnya keras menjadi tak terlihat lagi dan airnya pun menjadi berubah warna.
Benda-benda di atas adalah gambaran karakter manusia. Adakah kita menjadi wortel, telur atau biji kopi? Tatkala ujian terhadap iman datang, apakah kita menjadi lembek dengan suasana yang ada, hingga membawa kita menjadi anak-anak Tuhan yang gampang terseret arus dunia? Atau kita seperti telur yang setelah diuji semakin kuat di dalam Tuhan?
Setiap anak Tuhan pasti akan melewati ‘air mendidih’ dengan proses hidup yang berbeda-beda. Sekalipun berbeda, yang jelas kita pasti akan melewati masa-masa sukar dalam air mendidih dan akan menimbulkan reaksi yang berbeda pula. Awalnya kita mungkin adalah orang yang paling bersemangat mengikut Tuhan, tapi begitu melewati air mendidih akhirnya kita lemah dan jatuh. Reaksi lainnya adalah, awalnya mungkin kita adalah pribadi yang lemah namun tatkala kita ada dalam air mendidih kita meminta pertolongan Tuhan dan semakin melekat pada Dia hingga mengalami kemenangan. Namun, jangan sampai kita seperti biji kopi, bukan hanya menjadi lembek dan lemah, tapi justru mengkhamiri keadaan di sekitar yang semakin lama akhirnya hancur. Wake up Guys! Setiap saat kita bisa saja ada di dalam air mendidih, jadi andalkanlah Tuhan tiap saat. (RUM – Renungan Harian Remaja Matius 26:30-35)
