Renungan Harian Remaja Matius 14: 24-30. Ada sebuah permainan yang dilakukan di daerah salju oleh beberapa anak, yaitu suatu permainan yang membuat penampakan garis lurus dengan menggunakan jejak kaki tanpa bantuan alat dan pohon yang ada di sekitar permainan itu sebagai tujuan akhir dengan jarak 100 meter dari jarak mula-mula.

Mula-mula peserta pertama Jim, dengan antusias yang tinggi berusaha membuat garis lurus dengan caranya sendiri.  Jim mulai berjalan maju dengan meluruskan langkah kakinya.  Akhir dari usahanya itu, Jim gagal karena tanpa disadari hasilnya tidak membentuk garis lurus, melainkan menyimpang.

Peserta kedua, Tom.  Tom memilih dengan cara berjalan menyamping.  Karena berjalan menyamping, Tom tidak bisa memperhatikan langkahnya sehingga dia menemui rintangan yaitu segumpal salju di depannya.  Tom akhirnya menghindarinya, namun jejak kakinya menjadi berkelok-kelok.  Tom pun kecewa karena dia gagal membentuk garis lurus.

Peserta ketiga, Lin. Lin mencoba dengan caranya sendiri, yaitu berjalan mundur agar dia bisa melihat hasil langkahnya sekaligus.  Tapi sayang, pada batas akhir dari usahanya dia tidak menemui titik acuan akhir.  Lagi-lagi gagal!

Peserta terakhir, John.  John sedang memikirkan bagaimana caranya agar dia tidak gagal seperti temannya.  Dia berpikir panjang dan akhirnya menemukan satu cara, yaitu dia harus memfokuskan arah pandangan pada titik acuan yaitu pohon.  Meski ada rintangan, John tetap berjalan dan berfokus pada pohon dan akhirnya dia berhasil membuat garis lurus dengan jejak kakinya dan tampil jadi pemenang.

Memandang Tuhan

Sobat, hidup kita pun kadang seperti ketiga peserta.  Kita nggak akan bakal sampai kepada tujuan hidup kita, jika masih mengandalkan kekuatan sendiri.  Tetapi jika kita bersikap seperti John yang memfokuskan arah pandangan hanya pada Tuhan, maka kemenangan akan menjadi bagian hidup kita, dan kita akan mampu menghadapi badai hidup, layaknya rajawali yang membumbung tinggi di angkasa menghadapi terpaan badai. (Renungan Harian Remaja Matius 14: 24-30 | Memandang Tuhan)

Baca juga: Renungan Harian 1 Korintus 11:4-12 | Jangan Memandang Muka Karena Masalah Gender