Renungan Harian Remaja Lukas 12: 35-48. Wawan ketua kelas di III IPA 2B. Belakangan ini, Wawan bawaannya uring-uringan melulu. Pokoknya ngeliat tampang Wawan yang bawaannya jutek melulu itu, pasti nggak enak banget, deh. Tanya punya tanya, akhirnya ketahuan, kalau Wawan lagi bete karena tugas dan tanggung jawabnya sebagai ketua kelas yang dia rasa berat. Wawan merasa semua tanggung jawab dan tugas lebih banyak diserahkan sama dia. Ups! Pernah ngerasain seperti ini? Kayaknya beban dan tanggung jawab yang dilimpahin sama kita bejibuuuun banget. Semua-semua diserahkan sama kita. Ini itu kita juga yang harus mengerjakan. Lalu, kita pun merasa orang lain terlalu berharap banyak sama kita.
Siapa Punya Banyak?
Mungkin saat ini, kita termasuk salah satu orang yang punya pikiran dan perasaan seperti Wawan. Ngerasa tanggung jawab yang diserahin sama kita berat. Pengennya, sih, kita lari dari tanggung jawab dan melepaskan apa yang dipercayakan Tuhan sama kita saat ini. Tapi, wait a minute, apa kita pikir dengan lari dari tanggung jawab, masalah kita bakal kelar dan itu nyelesaiin masalah? Nggak dong!
Seperti di Lukas 12:48 yang berkata, “Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, daripadanya akan lebih banyak dituntut.” Ingat, sekarang ini, kamu adalah orang yang sedang diberikan kepercayaan besar sama Tuhan. Kalau kita saat ini sedang diberikan tugas sebagai ketua atau pemimpin di gereja, persekutuan atau di mana saja, itu artinya kita sedang dipercayakan perkara yang besar sama Tuhan dan dituntut lebih banyak.
Karena itu, jangan berkeluh kesah atau merasa berat dengan tugas-tugas yang diberikan pada kita saat ini. Kerjakan sungguh-sungguh dengan mengandalkan Roh-Nya. Tuhan akan memperhatikan, apakah kita pantas diberikan suatu kepercayaan atau nggak? Kalau kita setia dan taat, Tuhan akan mempercayakan hal yang lebih besar lagi. Kalau nggak, bisa-bisa Tuhan mengambil kembali apa yang Dia sudah berikan. Makanya, stop grumbling! (HUT – Renungan Harian Remaja Lukas 12: 35-48)
