Renungan Harian Lukas 16: 25. Pernahkah Anda mendengar istilah carpe diem? Ini adalah ungkapan Latin kuno yang diterjemahkan menjadi “rebut hari ini.” Beberapa orang menjadikannya sebagai moto hidup mereka, berusaha untuk menggunakan kesempatan sebaik mungkin karena hidup ini singkat. Tetapi frasa itu juga membawa makna negative menikmati kesenangan sesaat tanpa memikirkan masa depan.
Yesus membahas perspektif picik ini dalam perumpamaan dalam Lukas 16: 19-31. Kisah Yesus adalah tentang dua pria. Pria yang sangat kaya dan seorang pengemis pria yang miskin bernama Lazarus. Setiap hari, pria kaya itu mengenakan pakaian terbaik dan berpesta pora. Sementara itu, Lazarus duduk di sana, anjing-anjing liar datang dan menjilat luka-lukanya. Itu adalah keberadaan yang menyedihkan. Namun pria kaya itu tidak mengangkat satu jari untuk membantu Lazarus.
Ketika kedua pria itu meninggal, peran mereka terbalik. Karena iman Lazarus, Tuhan membawanya ke surga. Tetapi hidup orang kaya yang egois dan tidak berTuhan itu membuat dia masuk neraka.
APAKAH ARTINYA?
Perumpamaan Yesus mengandung banyak pelajaran penting bagi kita. Tetapi mungkin yang terbesar adalah ini: keputusan yang Anda buat di bumi akan memengaruhi nasib kekal Anda. Tidak ada yang salah dengan “carpe diem” dalam hal menikmati momen kehidupan saat ini. Tetapi ada perbedaan antara hidup setiap hari semaksimal mungkin dan mengejar tujuan yang salah dalam hidup. Orang kaya dalam perumpamaan Yesus telah menolak Allah. Ini jelas dari gaya hidupnya yang egois. Dia mengabaikan kebutuhan orang lain, mengejar kekayaan duniawi, dan berfoya-foya setiap hari untuk dirinya sendiri, berpikir tindakannya tidak akan mempengaruhi masa depannya.
Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya (Yehezkiel 18:20). Pada akhirnya, dia membayar harga yang mengerikan untuk keputusannya. Hidupnya adalah pengingat akan kata-kata Yesus dalam Markus 8:36, “Apa manfaatnya jika kamu mendapatkan seluruh dunia tetapi kehilangan jiwamu sendiri?”
Namun, Lazarus berbeda. Tampaknya meskipun miskin, ia menghormati Tuhan. Hadiahnya adalah hidup yang kekal di hadirat Allah. Hal-hal yang Anda lakukan dalam kehidupan ini penting. Jadi, kasihilah Tuhan, percayalah kepada Putra-Nya, kejarlah kebenaran, dan tempatkan orang lain di depan Anda. Silakan dan raih hari itu, tetapi rebut untuk Tuhan!
LALU APA YANG HARUS DILAKUKAN?
Buat komitmen untuk mempelajari firman Tuhan. Ini adalah cara terbaik untuk belajar bagaimana membuat keputusan yang baik dalam kehidupan ini.
TAHUKAH ANDA?
Lazarus dalam perumpamaan hari ini berbeda dari Lazarus kehidupan nyata yang dibangkitkan Yesus dari kematian dalam Yohanes 11.
Baca juga: Renungan Harian Lukas 10: 38-42 | Dimulai Dengan Kasih