Renungan Harian Galatia 6: 1-10 | Kesempatan dari Allah. Nenekku meninggal saat aku masih di Sekolah Menengah Atas. Sebelum nenek meninggal, ia tidak bisa berjalan dan sering memanggil namaku untuk meminta bantuan. Saat itu aku menggerutu karena ia meminta bantuanku. Aku berpikir, “Mengapa nenek selalu memanggilku, bukan saudara laki-lakiku atau saudara perempuanku?” Tidak lama kemudian, nenek meninggal – dan aku menangis.

Ketika nenek masih hidup, bibiku yang membantuku merawatnya, karena bibi tidak menikah dan tinggal bersama keluargaku. Belakangan ini, bibiku juga tidak bisa berjalan. Tidak seperti nenek, bibiku jarang meminta bantuanku. Namun, kondisinya mengingatkanku akan reaksiku terhadap nenek. Aku bertanya-tanya, Apakah Allah memberiku kesempatan kedua untuk tidak pamrih dan peduli kepada keluargaku?

Dalam Galatia 6, Paulus mendorong jemaat Galatia agar saling menanggung beban. Perikop ini mengingatkanku pada pentingnya membantu orang lain dengan kebutuhan fisik dan spiritual mereka. Membantu orang lain bukan kewajiban, melainkan kesempatan dari Allah. Dengan menyadari hal ini, ketika Allah meminta kita melakukan sesuatu bagi orang lain, kita bisa memenuhi tugas dengan sukacita. (Linawati Santoso)

baca juga: Renungan Harian Kisah Rasul 24 | Kesempatan Yang Diabaikan