Renungan Rut 4: 1-12 (Tahu Aturan). Banyak orang sekarang ini tidak mau mengikuti aturan, maunya melihat perutnya sendiri. Main hakim sendiri sudah menjadi hal biasa. Melanggar rambu lalu lintas bukan hal baru lagi. Mendirikan rumah di tanah orang lain dianggap halal. Parkir. Tidak menggunakan sabuk pengaman bagi pengendara beroda empat. Ngebut-ngebutan di jalan seolah milik sendiri.
Tahu Aturan
Lain dengan Boas, walaupun sebagai orang kaya dan terpandang di Betlehem, ia tidak menganggap atau menganggap hukum sebagai sesuatu yang patut diturutinya karena ia orang kaya dan terpandang di atas peraturan. Boas justru sangat menjunjung tinggi peraturan yang berlaku saat itu. Hal ini dapat kita lihat dari sikapnya yang tidak segera mengambil keputusan untuk menjadi istrinya sekalipun ia adalah orang kedua yang berhak menebus Rut. Boas menyadari bahwa ada orang yang bertanggung jawab atas Rut daripada dirinya. Itulah sebabnya ia harus menemui orang itu terlebih dahulu. la tahu bahwa harus ada saksi terhadap suatu perkara, sehingga ia mengundang 10 orang tua-tua kota untuk duduk bersama-sama dengannya menjadi saksi atas perkaranya dan menjelaskan segala peraturan penebusan.
Kehidupan Boas memang perlu kita teladani. mentang-mentang kita orang kaya, ter- pandang, mempunya posisi atau kedudukan, kita tidak perlu lagi memandang aturan. Tata tertib gereja dilanggar, peraturan RT/RW tidak dipatuhi, peraturan pemda diabaikan, bahkan tata kesopanan pun tidak diikuti lagi. Kita perlu menerapkan aturan agar bisa membuktikan yang indah bagi kemuliaan nama Tuhan. (thf)