Renungan Harian 1 Korintus 16: 1-4 (Sumbang supaya Seimbang) Agnes Gonxha Bojaxhiu tidak dikenal daripada Bunda Theresa. Awalnya ia pergi ke Biara Loreto di Rathfarnham, Irlandia, untuk belajar bahasa Inggris, bahasa yang digunakan kesusteran Loreto untuk mengajar anak-anak sekolah di India. Ia tiba di India pada 1929 dan mengambil sumpah agama pertamanya sebagai biarawati pada 24 Mei 1931. Ia memilih nama Thérèse de Lisieux, santa pelindung para misionaris. Namun karena salah satu biarawati di biara sudah memilih nama itu, Agnes memilih pengejaan Spanyo. Theresa.
Sumbang supaya Seimbang
Seperti Agnes, jemaat Korintus juga membantu orang miskin di Yerusalem. Atas petunjuk Paulus, ia memberi cara bertahap saat menyumbang. Pertama, uang yang akan diberikan ditabung setiap Minggu di rumah. Jika mereka setia dan tekun melakukannya, jika Paulus datang, uang yang diberikan sudah pasti jumlahnya banyak. Berbeda sekali, jika uang itu dikumpulkan saat ia datang, pasti jumlahnya tidak sebanyak saat ditabung setiap Minggu. Kedua, uang yang ditabung sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan mereka sendiri. Kalau bisa memberi banyak, tabungan banyak. Kalau bisa memberi sedikit, tabungan sedikit. Di sini tidak ada ketentuan jumlah uang yang ditabungkan tetapi menurut kerelaan yang bisa ditabungkan setiap Minggunya. Ketiga, ketika hendak memberi bantuan, orang yang diutus harus bisa dipercaya dan layak melakukan supaya jerih lelah selama pengumpulan itu bisa sampai kepada orang miskin di Yerusalem. Jika syarat itu tidak dipenuhi, bantuan mereka tidak sampai.
Karena itu, sumbanglah mereka yang terjepit keadaan. Ciptakanlah keseimbangan sehingga orang yang berkekurangan bisa dicukupi orang yang berkelebihan. (ia)