Renungan Harian Kejadian 39: 4 – 41: 40 ( Karyawan Cakap ). Banyak perusahaan setiap tahunnya memberi penghargaan bagi para karyawan teladan. Bentuk penghargaan itu kadang membuat kita yang juga bekerja sebagai karyawan ingin mendapatkannya dan pastilah bertanya, bagaimana sebenarnya kriteria karyawan teladan itu? Salah satu kriteria karyawan teladan adalah cakap. Cakap dalam hal ini adalah kemampuan karyawan untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik-baiknya. Karyawan yang cakap adalah karyawan yang selalu membuat perencanaan dan persiapan yang matang saat melaksanakan tugasnya. Selain itu, berhati-hati dan cermat agar meminimalkan kesalahan yang mungkin terjadi.

Karyawan Cakap

Selain ciri di atas, ciri lain karyawan yang cakap adalah mampu dan cepat beradaptasi dengan situasi setempat di mana pun berada. Meski tak secara gambling tertulis “pekerja yang cakap”, Alkitab tidak mencatat bahwa Yusuf yang saat itu masih belia (17 tahun) mengalami kesulitan dalam menjalani hidupnya yang baru di Mesir sebagai asisten rumah tangga (ART) di rumah Potifar. Sebaliknya, Alkitab justru menuliskan bahwa Potifar memberikannya kepercayaan penuh urusan kerumahtanggaannya kepada Yusuf. Itu artinya, di mata Potifar, Yusuf adalah pekerja yang cakap sehingga ia layak menerima tanggungjawab yang lebih besar. Tak sampai di situ, kecakapan Yusuf membawanya pada level kehidupan yang lebih tinggi, yakni orang nomor 2 di Mesir.

Jadi, kalau Anda ingin berhasil seperti Yusuf, benahi diri sendiri hingga Anda layak menerima kepercayaan yang lebih besar. Caranya: (1) jangan malas untuk mengasah dan meng-upgrade kemampuan diri sendiri, (2) jangan tutup diri sendiri terhadap wawasan atau hal baru, (3) tunjukan kinerka yang baik. (aw)